REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Royal FrieslandCampina, perusahaan susu global, mengumumkan dimulainya Southeast Asia Nutrition Survey II (SEANUTS II). Menurut President of Consumer Dairy Royal FrieslandCampina, Roel van Neerbos, studi ini akan mempelajari status gizi lebih dari 18 ribu anak di Asia Tenggara. Yakni, di Indonesia, Vietnam, Thailand dan Malaysia.
"Penelitian ini, dilakukan dengan menggandeng berbagai lembaga penelitian dan universitas terkemuka sebagai mitra pelaksanaan studi," ujar Roel dalam siaran persnya, Kamis (29/11).
Roel mengatakan, FrieslandCampina melanjutkan kembali salah satu studi gizi terbesar melibatkan lebih dari 18 ribu anak di Asia Tenggara. Studi Southeast Asia Nutrition Survey (SEANUTS) II adalah sebuah studi mendalam tentang gizi anak yang diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan program intervensi nasional, memperkaya pengetahuan ilmiah dan mendukung kebijakan pemerintah dalam peningkatan status gizi anak Indonesia.
Roel menjelaskan, informasi yang akan dikumpulkan antara lain data-data pertumbuhan, asupan makanan, aktivitas fisik dan parameter biokimia anak-anak berusia enam bulan hingga 12 tahun. Karena tingkat dan besarnya kasus malnutrisi di wilayah ini, studi akan menitikberatkan pada asupan protein dan status gizi. "Protein adalah zat gizi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak," katanya.
Di Indonesia, kata dia, studi akan dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerja sama dengan FrieslandCampina. Hasilnya, diharapkan pada 2021 dan dapat digunakan untuk mengembangkan program-program intervensi nasional, memperkaya pengetahuan ilmiah dan mendukung kebijakan pemerintah.
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia sekaligus Ketua Tim Riset SEANUTS II Indonesia Prof Dr dr Rini Sekartini, SpA(K), pihaknya menyambut baik kerja sama dengan FrieslandCampina dalam studi besar yang mendalam untuk mendapatkan temuan-temuan mengenai tren pertumbuhan, kebiasaan diet, pola aktivitas fisik, pola tidur, dan status gizi anak-anak di negara kita.
SEANUTS I, kata dia, mengungkapkan bahwa banyak anak di Indonesia menderita masalah gizi ganda (kekurangan dan kelebihan gizi). "Penelitian ini akan lebih berfokus pada kuantitas dan kualitas protein untuk mendapatkan informasi atau data yang lebih mendalam tentang kemungkinan perannya terkait dengan masalah ini,” katanya.
Rini menilai, gizi yang baik adalah faktor penting untuk pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak. "Kita bisa melihat bahwa banyak anak-anak di dunia mengalami ketidakseimbangan konsumsi makanan yang mengakibatkan over or undernutrition (kelebihan atau kekurangan gizi)," ujarnya.
Selama bertahun-tahun, kata dia, Frisian Flag di Indonesia sebagai bagian dari FrieslandCampina telah bekerja bersama dengan Pemerintah, LSM, dan berbagai organisasi profesi kesehatan untuk mendidik dan menginspirasi keluarga untuk mengadopsi gaya hidup sehat.
"Studi ini akan memberi kita informasi menyeluruh mengenai kesenjangan status gizi anak, sebagai dasar pengembangan inovasi produk susu serta program gaya hidup sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang mereka," paparnya.