Kamis 29 Nov 2018 05:25 WIB

Makanan yang Bantu Redakan Gejala Menopause

Gejala menopause bisa diringankan dengan penerapan pola makan yang tepat.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah makanan bisa membantu wanita terhindar dari menopause dini.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sejumlah makanan bisa membantu wanita terhindar dari menopause dini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menopause dapat memunculkan beberapa gejala yang mengganggu seperti hot flushes atau merasa panas tiba-tiba di beberapa area tubuh, perubahan suasana hati hingga insomnia, dan nyeri sendi. Gejala-gejala menopause ini pada dasarnya bisa diringankan dengan penerapan pola makan yang tepat.

Menurut tim peneliti dari Tehran University of Medical Sciences, pola makan yang dapat meringankan gejala-gejala menopause adalah pola makan yang kaya akan buah dan sayur. Hal ini diketahui setelah tim peneliti melakukan sebuah studi yang melibatkan 400 perempuan. Sebagian besar partisipan perempuan ini berusia di pertengahan 40-an tahun dan sudah mengalami menopause selama beberapa tahun.

Tim peneliti menemukan seluruh partisipan memiliki tiga pola makan kunci yang berbeda. Kelompok pertama merupakan perempuan yang mengonsumsi cukup banyak buah dan sayur. Kelompok kedua merupakan perempuan yang mengonsumsi banyak makanan berminyak, dan kelompok ketiga merupakan orang yang banyak mengonsumsi makanan berlemak.

Tim peneliti lalu menanyakan tiap partisipan mengenai gejala menopause yang mereka alami. Tim peneliti menemukan pola makan yang diterapkan para partisipan berpengaruh terhadap ringan atau beratnya gejala menopause yang mereka alami.

Perempuan yang terbiasa mengonsumsi banyak buah dan sayur dalam pola makannya cenderung mengalami gejala menopause yang lebih ringan. Intensitas gejala-gejala menopause yang muncul seperti insomnia dan nyeri sendi cenderung lebih jarang dan lebih ringan.

Sebaliknya, perempuan yang banyak mengonsumsi makanan berlemak mengalami gejala menopause paling berat. Gejala menopause ini sangat mempengaruhi kualitas hidup serta kesehatan fisik dan mental mereka.

Menurut peneliti Gity Sotoudeh, hal ini bisa terjadi karena mereka mengonsumsi sedikit serat, namun tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Tingginya lemak trans dan lemak jenuh pada makanan dapat memperberat gejala menopause.

"(Makanan tinggi lemak tak sehat dan rendah serat) dapat meningkatkan kadar biomarker inflamasi dan berat badan, semua berkaitan dengan gejala menopause," kata Sotoudeh seperti dilansir di Woman and Home.

Sebaliknya, buah dan sayuran diketahui kaya akan serat. Serat yang tinggi dapat memodifikasi metabolisme estrogen dan menurunkan fluktuasi kadar estrogen. Kondisi ini dapat menurunkan risiko gejala menopause.

Secara umum, gejala-gejala menopause kerap dikaitkan dengan beberapa gaya hidup tak sehat. Sebagai contoh, kebiasaan merokok, obesitas dan kebiasaan meminum alkohol. Meski studi terbaru ini masih terbatas, masuk akal bila pola makan sehat dapat menunjang kesehatan secara umum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement