REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya tawaran memiliki hunian vertikal di kawasan Jabodetabek, membuat konsumen khususnya kaum milenial leluasa memilih hunian yang mereka minati.
Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengingatkan meski suplai apartemen sudah cukup banyak, konsumen harus cerdas memilih proyek apartemen yang sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Menurutnya, para pengembang saat ini memiliki inovasi untuk menyerap pasar milenial. Tentunya hal itu harus diimbangi dengan pemahaman yang benar terkait kebutuhan kaum milenial ini.
Mereka masih menyukai bersosialisasi dengan lingkungan sekitar tempat tinggal. Bahkan mereka menghendaki adanya ruang bersama di setiap apartemen. Fasilitas free wifi, sarana olah raga, serta ruang kerja bersama mulai diminati meski belum menjadi kebutuhan utama.
Di sisi lain di tengah derasnya penawaran produk apartemen di kawasan Jabodetabek, ternyata masih banyak pengembang yang tidak memenuhi janji sesuai dengan target realisasi pembangunannya. Inilah yang menjadikan konsumen saat ini lebih bersikap selektif dalam memilih tempat tinggal khususnya hunian vertikal.
Menurut Yudha Bhakti Setiawan, Project Director The Ayoma Apartment PT PP Properti Tbk (PPRO), Topping Off menjadi salah satu bukti pengembang mampu menunjukkan komitmennya, tidak sebatas gencar dalam pemasaran tapi juga pembangunannya.
Proyek The Ayoma Apartment berlokasi di kawasan Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan telah membuktikan pembangunan The Ayoma Apartment berjalan secara cepat dan cermat. “Bahkan Topping Off Tower West The Ayoma Apartment lebih cepat satu bulan dari rencana sebelumnya yang ditargetkan akan dilakukan Desember 2018,” ujar Yudha dalam keterangan tertulisnya, di Serpong, Senin (26/11).
Taufik Hidayat, Direktur Utama PPRO mengatakan setelah keluarnya ijin mendirikan bangunan dari Pemkot Tangerang Selatan Januari tahun lalu, pembangunan segera dilakukan dan serah terima kepada konsumen bisa dilakukan kuartal ketiga tahun 2019.
Saat ini sejumlah gedung bertingkat dijumpai di kawasan selatan Jakarta. Hal itu sejalan dengan kebijakan pemda Tangerang Selatan yang terus melakukan pembenahan infrastruktur. Seperti penyelesaian tol Serpong-Balaraja yang ditargetkan selesai pada 2019.
Rahmat Salam, Asisten Daerah 1 Pembangunan bidang pemerintahan kota Tangerang Selatan, menyatakan dalam jangka panjang, pasar apartemen di Tangerang Selatan cukup menjanjikan seiring terus meningkatkan jumlah masyarakat menengah atas di kawasan ini.