REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah masyarakat seringkali ada nilai-nilai yang dipercayai dan diterapkan dalam kehidupan sehari meskipun kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Hal itu disebut juga dengan istilah mitos.
Mitos banyak ditemukan di berbagai sendi kehidupan mulai dalam hal berpakaian, bepergian, kesehatan hingga makanan. Mitos dalam hal makanan cukup penting untuk diperhatikan karena pemahaman yang salah dapat membahayakan kesehatan.
Mitos makan buah hanya pagi hari saja
Sudah tidak diragukan lagi bahwa buah segar adalah pilihan yang baik dan tepat untuk masuk dalam daftar makanan sehat. Sehingga semakin sering memakannya, tubuh akan menjadi lebih sehat.
Meski demikian, beberapa buah seperti nanas, semangka dan pisang memiliki kandungan gula alami yang tinggi. Artinya jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar gula darah. Untuk menghindari ini, mengonsumsi ketiga buat tersebut bisa dicampurkan dengan buah lainnya yang kaya protein atau lemak.
Mitos ngemil mempercepat metabolisme
Kecepatan metabolisme tergantung pada apa yang dimakan bukan seberapa sering frekuensi makan. Contohnya, lebih baik tidak mengemil dari pada mengemil sesuatu yang tidak sehat hanya karena alasan meningkatkan metabolisme. Alih-alih fokus pada frekuensi makan, sebaiknya fokuslah memilih makanan yang bernutrisi.
Mitos minyak kelapa membakar lemak
Minyak kelapa telah lama dipercaya sebagai solusi untuk semua permasalahan. Banyak orang memanfaatkannya untuk membersihkan sisa kosmetik, pelembab hingga menambahkannya dalam masakan. Namun, hanya dengan mengonsumsinya secara langsung bukan berarti bisa membakar lemak. Mengonsumsinya langsung justru bisa menyebabkan kelebihan berat badan.
Mitos memakan karbo malam hari memicu kelebihan berat badan
Banyak penelitian menunjukkan bahwa tidak mengonsumsi karbohidrat sama sekali dapat mengganggu kesehatan. Karbohidrat adalah sumber energi bagi tubuh dan tubuh bisa dengan efisien mencerna karbohidrat. Sebuah studi bahkan menemukan bahwa membatasi konsumsi karbo sebelum tidur bisa menurunkan kadar gula secara drastis.
Mitos jus baik untuk menurunkan berat badan
Meskipun membuat tubuh lebih cepat menyerap nutrisi pada sayur dan buah, jus sebenarnya bisa menyebabkan seseorang kekurangan kalori, protein, serat dan lemak. Berbeda dengan smoothies, mengonsumsi jus tidak membuat seseorang memenuhi kebutuhan serat sehingga bisa memperlambat sistem pencernaan. Jus tetap baik dikonsumsi namun sebaiknya diselingi dengan makanan sehat lainnya.