Kamis 15 Nov 2018 14:59 WIB

Pemurni Udara Portabel Lindungi Jantung dari Polusi

Pemurni udara menurunkan paparan partikel halus perkotaan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Pemurni udara portabel.
Foto: Kickstarter
Pemurni udara portabel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggunakan pemurni udara berbiaya rendah dalam ruangan dapat membantu melindungi diri dari dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan. Partikel mikroskopis yang mengambang di udara yang dihirup berasal dari sumber-sumber seperti pembakaran bahan fosil, asap rokok, dan asap kendaraan.

Peneliti dari University of Michigan di Amerika Serikat mengatakan bentuk polusi udara partikel halus meningkatkan risiko kardiovaskular dan masalah kesehatan serius lainnya. Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal JAMA Internal Medicine, menemukan tiga hari penggunaan pemurni udara berbiaya murah di rumah secara signifikan menurunkan paparan partikel halus perkotaan.

Seiring itu, ada penurunan tekanan darah seseorang yang merupakan penyebab utama morbiditas (mudah sakit) dan mortalitas (kemungkinan kematian) di seluruh dunia. “Hasilnya menunjukkan intervensi praktis sederhana menggunakan unit penyaringan udara dalam ruangan yang murah dapat membantu melindungi individu yang berisiko dari efek buruk polusi udara partikel halus,” kata Robert Brook dari University of Michigan, seperti yang dilansir di Indian Express, Kamis (15/10).

Sebanyak 40 senior berpartisipasi dalam penelitian acak ini. Sebanyak 95 persen peserta berkulit hitam dan bukan perokok.

Setiap orang mengalami tiga skenario berbeda dalam tiga hari yang berbeda. Filter udara palsu (sistem penyaringan udara tanpa filter), sistem pembersih udara efisiensi rendah, dan sistem pembersih udara efisiensi tinggi. Peserta melakukan aktivitas normal selama studi dan diizinkan membuka jendela dan pergi ke luar sesering yang mereka inginkan.

Tekanan darah mereka diukur setiap hari dan peserta mengenakan monitor udara pribadi untuk menentukan paparan polusi udara pribadi mereka. Para peneliti berfokus pada pengurangan paparan polutan udara dan menurunkan tekanan darah selama tiga hari sebagai indikasi potensi filter udara portaberl untuk menjadi pelindung jantung.

Brook mengatakan paparan partikel halus berkurang hingga 40 persen dan tekanan darah sistolik berkurang dengan rata-rata 3,4 milimeter merkuri (mmHg). Tekanan darah sistolik normal dianggap kurang dari 120mm Hg dan tahap 1 hipertensi dimulai pada 130 dan tahap 2 pada 140.

“Manfaatnya bahkan lebih ditandai pada individu obesitas yang memiliki pengurangan enam sampai 10 mmHg dalam tekanan darah sistolik,” kata Brook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement