Kamis 15 Nov 2018 12:58 WIB

Angkat Beban Kurangi Risiko Strok

Angkat beban selama lima menit bisa efektif.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ani Nursalikah
Angkat Beban. Ilustrasi
Foto: ANTARA
Angkat Beban. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berlatih angkat beban kurang dari satu jam sepekan dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau strok antara 40 hingga 70 persen. Ini merupakan hasil studi baru yang dilakukan Iowa State University.  Penelitian ini telah dipublikasikan dalam Medicine and Science in Sports and Exercise.

Duck-chul Lee, penulis utama studi tersebut, mengatakan orang-orang mungkin berpikir mereka perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengangkat beban, tapi hanya dua set bench press (salah satu bentuk latihan yang tepat untuk memperkuat otot dada, pundak, serta trisep) yang memakan waktu kurang dari lima menit bisa efektif.

Hasilnya, jika dilihat dari latihan ketahanan dan penyakit kardiovaskular menunjukkan manfaat dari latihan kekuatan tidak tergantung pada berlari, berjalan atau aktivitas aerobik lainnya. Dengan kata lain, Anda tidak harus memenuhi panduan yang direkomendasikan untuk aktivitas fisik aerobik untuk menurunkan risiko Anda. Latihan beban saja sudah cukup.

Lee dan rekan-rekannya menganalisis data dari hampir 13 ribu orang dewasa di Aerobics Center Longitudinal Study. Mereka mengukur tiga hasil kesehatan, yaitu kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dan strok yang tidak menyebabkan kematian, semua kejadian kardiovaskular termasuk kematian dan segala jenis kematian. L

ee mengatakan latihan ketahanan mengurangi risiko untuk ketiganya. Para peneliti mengakui tidak seperti aktivitas aerobik, latihan ketahanan tidak mudah dimasukkan dalam rutinitas sehari-hari.

Lee mengatakan orang dapat bergerak lebih banyak dengan berjalan kaki atau bersepeda ke kantor, tapi ada beberapa kegiatan alami yang terkait dengan pengangkatan. Meski sebagian orang memiliki sepeda statis atau treadmill di rumah, mereka mungkin tidak memiliki akses ke berbagai alat berat.

Untuk alasan ini, Lee mengatakan keanggotaan gym mungkin bermanfaat. Tak hanya menawarkan lebih banyak pilihan untuk latihan ketahanan, tapi dalam penelitian sebelumnya Lee menemukan orang dengan keanggotaan gym lebih banyak berolahraga.

Studi terbaru ini melihat secara khusus pada penggunaan alat berat dan bobot bebas. Lee mengatakan seseorang masih akan mendapat manfaat dari latihan resistensi lain atau aktivitas penguatan otot.

Kurang dari satu jam latihan ketahanan mingguan (dibandingkan dengan tanpa latihan ketahanan) dikaitkan dengan 29 persen lebih rendah risiko mengembangkan sindrom metabolik, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, strok, dan diabetes. Risiko hiperkolesterolemia adalah 32 persen lebih rendah.

Otot adalah pembangkit listrik untuk membakar kalori. Membangun otot membantu menggerakkan persendian dan tulang, tetapi juga ada manfaat metabolik.

"Saya tidak berpikir ini dihargai dengan baik. Jika Anda membangun otot, bahkan jika Anda tidak aerobik aktif, Anda membakar lebih banyak energi karena Anda memiliki lebih banyak otot. Ini juga membantu mencegah obesitas dan memberikan manfaat jangka panjang pada berbagai hasil kesehatan," kata Lee.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement