REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Zanzibar mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal, satu kepulauan yang masih bagian negara Tanzania ini punya kedekatan dengan Indonesia.
Pulau ini dikenal sebagai penghasil rempah-rempah yang berasal dari pedagang Indonesia di masa lampau. Sebagai negara kepulauan, Zanzibar juga memiliki keindahan alam yang mirip dengan Indonesia. Hal ini membuat Zanzibar perlahan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata lain di Benua Afrika.
"Kami adalah negara yang indah, mungkin masih banyak yang belum tahu tentang Zanzibar," ujar Mahmoud Thabit Kombo, selaku Minister for Information, Tourism and Heritage Zanzibar, dalam Zanzibar Tourism Road Show di Hotel Borobudur, Selasa (13/11) kemarin.
Mahmoud mengatakan, Zanzibar kaya akan nilai-nilai sejarah dan budaya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Dari monumen, situs-situs bersejarah, museum hingga festival budaya. Sebut saja Stone Town yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 2000.
Stone Town merupakan tempat bagi kisah perdagangan manusia sekira tahun 1800-an. Lokasi ini menjadi saksi bisu tempat budak-budak disiksa, dikumpulkan sebelum dikirim ke berbagai lokasi.
Disini wisatawan dapat menelusuri kisah sejarah, hingga akhirnya berakhir di sebuah gua yang berada di balik pantai indah di Mangapwani.
"Ada monumen dan situs-situs sejarah yang bisa dikunjungi. Ada pula benteng yang dibangun sekitar tahun 1350," kata dia.
Menurut Mahmoud, dengan segala daya tarik yang dimiliki, Zanzibar sangat cocok dijadikan destinasi bagi wisatawan asal Indonesia. Sebab Zanzibar juga memiliki populasi muslim yang besar.
Sehingga dengan sangat mudah bagi wisatawan muslim menemukan makanan halal dan sarana ibadah. Wisatawan juga dapat menelusuri sejarah Islam di Zanzibar dan mengunjungi bangunan-bangunan masjid yang bersejarah.
"Jumlah kunjungan wisatawan ke Zanzibar masih banyak dari negara-negara Eropa, Timur Tengah dan India. Dari Asia masih kecil, karena itu kami mendorong terbukanya kerja sama dengan Indonesia," ujar Mahmoud.
Bersama Kementerian Pariwisata, Zanzibar berencana membuka penerbangan langsung yang dapat memberi kemudahan aksesibilitas. Sehingga tidak hanya wisatawan Indonesia yang dapat berkunjung ke Zanzibar, namun juga sebaliknya.
"Kami berharap penerbangan perdana akan bisa diwujudkan pada Januari 2019," kata Mahmoud.