REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong pertumbuhan animasi di kalangan anak muda dengan menggelar Bekraf Animation Conference (Beacon) 2018. Beacon adalah ajang pertemuan dengan beberapa pengamat di bidang inovasi animasi.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf di Surabaya, Selasa (13/11) mengatakan, ajang Beacon yang dipusatkan di Surabaya itu bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pelalu industri animasi Indonesia agar bisa membuka peluang bagi produsen animasi. Produsen animasi bisa menjual atau menunjukkan produk layanan kepada pembeli potensial.
"Sebab, kami juga melibatkan stasiun televisi, agensi dan investor yang telah berkecimpung dalam industri ini selama bertahun-tahun," kata Triawan kepada wartawan.
Ia berharap, dengan adanya Beacon bisa semakin membangun ekosistem animasi Indonesia untuk peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di subsektor animasi demi kemajuan animasi Indonesia. Direktur Riset Edukasi dan Pengembangan Badan Ekonomi Kreatif, Wawan Rusiawan mengatakan, animasi merupakan salah satu sub-sektor industri kreatif prioritas yang menjadi fokus untuk dikelola dan dikembangkan, karena berperan sebagai penghela sektor ekonomi lainnya.
"Visi pengembangan animasi adalah memperluas eksposure konten animasi di berbagai sektor di Indonesia pada 2019. Dengan berdasarkan asumsi bahwa pasar global adalah pasar Indonesia itu sendiri, atau setidaknya penguasaan pasar nasional adalah kunci bagi langkah menuju pasar global," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan Beacon juga untuk memperkenalkan program Bekraf terkait pengembangan ekonomi kreatif kepada pelaku, asosiasi dan masyarakat ekonomi kreatif, khususnya untuk subsektor animasi. Selain itu, juga menjembatani kesenjangan jejaring bisnis animasi antara rumah produksi dengan distributor atau investor nasional dan global untuk memberi ruang pada talenta muda animasi Indonesia dengan menimba ilmu melalui mentor/tutor yang bereputasi dunia untuk membangun kolaborasi dengan pelaku utama animasi nasional dan dunia.
Berdasarkan Data BPS, Poduk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif pada 2016 mencapai Rp 922,59 triliun rupiah dengan pertumbuhan 4,95 persen dan share terhadap PDB Nasional sebesar 7,44 persen. Sementara itu, sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif, subsektor film, animasi dan video menciptakan nilai tambah atau PDB 2016 sebesar Rp 1.578,2 miliar rupiah dengan pertumbuhan mencapai 16,5 persen, sedangkan jumlah tenaga kerja yang terserap tercatat sebanyak 39.550 orang.