REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suzzanna (Luna Maya) dan Satria (Herjunot Ali) merupakan sepasang suami istri bahagia yang masih menanti buah hati. Penantian panjang selama tujuh tahun akhirnya berakhir dengan kabar kehamilan Suzzanna. Kehamilan Suzzanna tak hanya disambut gembira oleh Satria, tetapi juga ketiga asisten rumah tangga Satria dan Suzzanna yang setia, yaitu Rojali, Tohir, dan Mia.
Di tengah suasana berbahagia ini, Satria harus berpisah sementara waktu dengan Suzzanna karena pekerjaan. Satria diminta untuk pergi ke Jepang dan mengurus beberapa pekerjaan. Dengan berat hati, Satria terpaksa meninggalkan Suzzanna yang sedang hamil selama beberapa hari.
Saat malam Minggu tiba, Suzzanna pergi bersama ketiga asisten rumah tangganya untuk menonton layar tancap seperti biasa. Namun, Suzzanna memutuskan untuk pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan.
Suzzanna tak menyadari bila rumahnya yang kosong sedang disatroni oleh empat orang pencuri yang tak lain adalah karyawan Satria. Keempat pencuri yang pada awalnya tidak ada niat untuk melukai Suzzanna terpaksa membunuh perempuan itu demi menutupi jejak. Suzzanna yang terluka parah dikubur hidup-hidup oleh keempat pencuri tersebut di halaman belakang rumah Satria tanpa sepengetahuan siapa pun.
Hal aneh terjadi keesokan harinya. Suzzanna tampak beraktivitas di rumah seperti tidak terjadi apa-apa. Apa yang sebenarnya terjadi pada Suzzanna? Apakah Suzzanna masih hidup?
Misteri kehidupan Suzzanna ini akan terjawab dalam film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur yang tayang secara serentak di bioskop pada 15 November mendatang. Film ini didukung oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Luna Maya, Herjunot Ali, Asri Welas, Opie Kumis, Ence Bagus, Teuku Rifnu Wikana, Alex Abbad, Verdi Solaiman, Kiki Narendra. Suami mendiang Suzzanna, Clift Sangra, pun turut beradu peran dalam film ini.
Satu hal yang menarik perhatian dalam film ini adalah penampilan Luna Maya sebagai Suzzanna. Keterlibatan ahli prostetik riasan wajah asal Rusia berhasil membuat Luna Maya tampak mirip dengan mendiang Suzzanna semasa hidupnya. Tak sedikit penonton yang merasa takjub saat pertama kali melihat Luna sebagai Suzzanna dalam film.
Kemiripan Luna sebagai Suzzanna dalam film tak hanya dari segi penampilan luarnya. Luna pun secara konsisten menampilkan beberapa ciri khas Suzzanna, seperti memegang bibir dan memakan melati. Tak ketinggalan, Luna juga menggunakan logat centil khas Suzzanna saat berakting, meski dalam beberapa adegan logat centil yang diucapkan Luna terdengar lucu dan mengundang tawa penonton.
Dari segi cerita, Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur menawarkan satu jalan cerita yang tak hanya menyeramkan, tetapi penuh tragedi di era 1980-an. Suasana khas era 80-an yang ditampilkan dalam film ini juga menghadirkan nuansa nostalgia tersendiri bagi penonton.
Meski didominasi oleh kesan horor dan drama yang tragis, film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur juga menghadirkan adegan-adegan lucu dan menghibur. Adegan-adegan lucu dalam film ini diselipkan secara apik, sehingga tidak terkesan dipaksakan.
Sinematografi dari film arahan sutradara Rocky Soraya ini juga terlihat cantik dan dapat meningkatkan nuansa seram dalam beberapa adegan. Musik latar dari penata musik Andhika Triyadi juga berhasil memperkuat kesan dramatis maupun horor dalam film. Meski sebagian film sempat digarap oleh sutradara Anggy Umbara, alur cerita dalam film terasa mengalir dengan baik.
Sebagai catatan, film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur menampilkan adegan-adegan yang cukup sadis dan penuh darah. Hal ini membuat film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur hanya diperuntukkan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas. Orang tua sebaiknya tidak menonton film ini bersama anak mereka yang masih berusia di bawah 17 tahun.
Film Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur yang digarap oleh Soraya Intercine Films ini akan ditayangkan secara serentak pada 15 November mendatang. Diperkirakan, film ini akan tayang pada lebih dari 200 layar bioskop di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
