Senin 12 Nov 2018 11:34 WIB

Pilih Ikan Air Laut atau Ikan Tawar?

Studi mengungkap anak yang sering makan ikan memiliki IQ lebih tinggi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Ikan bakar.
Foto: Antara
Ikan bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan air laut dan air tawar menjadi dua pilihan menu yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Kedua ikan tersebut memang memiliki kandungan protein yang kurang lebih hampir serupa. Namun, apabila dijabarkan lebih detil lagi keduanya memiliki kandungan dan manfaat yang berbeda.

Prof Ali Khomsan, MS, Guru Besar Pangan & Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, kandungan protein pada ikan air laut dan tawar hampir sama untuk mendukung pertumbuhan fisik. Akan tetapi, dalam hal perkembangan otak, ikan air laut memiliki kelebihan dibandingkan dengan air tawar.

Baca Juga

Ikan air laut memiliki kandungan yang kaya akan omega 3 dibandingkan dengan air tawar. Kandungan omega yang tinggi dapat membuat anak yang mengonsumsinya menjadi lebih cerdas.

Ali menjelaskan, kandungan omega 3 antara ikan air laut dan tawar dapat mencapai hingga lima banding satu. Dalam ikan salmon mengandung omega 3 sampai 2.000 miligram, sedangkan pada air tawar seperti, ikan mas hanya 200 miligram.

"Karena itu membiasakan makan ikan air laut pada anak menjadi tugas kita semua, para ibu rumah tangga, agar anak-anak mempunyai amunisi. Jadi secara nutrisi dia sudah dibekali, untuk membentuk otaknya secara baik," kata Ali.

Prof Ali Khomsan mengatakan, untuk mencetak generasi yang cerdas dapat dipengaruhi oleh tiga hal. Selain dari nutrisi, yakni lingkungan dan genetik. Namun menurut Ali yang paling terpenting yakni dari nutrisi dan lingkungan, ada seorang ahli yang menyebutkan faktor genetik hanya mempengaruhi sebesar lima persen.

Nutrisi agar membuat anak lebih cerdas yakni khususnya dengan kandungan yang tinggi omega 3. Ini terkandung dalam ikan air laut yang dalam, seperti salmon, makarel, sarden dan lainnya.

"Ada penelitian yang menarik, dengan anak yang malas makan ikan bisa sebulan sekali, dengan yang sering makan ikan sampai misalkan, satu minggu sekali, itu sudah sering. Ada perbedaan IQ, anak yang suka makan ikan berbeda tujuh poin lebih tinggi. Jadi survei sudah membuktikan efektivitas ikan sudah valid," ujar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement