Senin 12 Nov 2018 08:51 WIB

Masyarakat Cina Gemar Belanja Barang Mewah Secara Daring

Toko flagship hanya ada di kota-kota besar.

Belanja Online. Ilustrasi
Foto: USAToday
Belanja Online. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Masyarakat Cina lebih suka berbelanja barang-barang mewah alias luxury brand melalui daring (online) karena tidak semua daerah bisa dijangkau oleh toko fisik merek-merek tersebut.

"Di Cina penetrasi market belanja online untuk produk luxury sudah 15 persen. Jadi itu sangat penting buat kami. Cina terdiri dari enam tiers kota dan toko-toko flagship cuma ada di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai. Jadi kami memberi kesempatan bagi orang-orang di rural area untuk juga punya barang-barang mewah," kata Gloria Li Corporate Vice President JD.Com, di kantor pusat JD.com di Beijing, Cina.

E-commerce JD.com memanfaatkan hal tersebut untuk merilis aplikasi Top Life yang memungkinkan para konsumen membeli barang-barang mewah seperti Rimowa, Saint Laurent, Armani, Mulbery dan lain-lain via online. Top Life adalah aplikasi terpisah dari JD.com yakni yang diluncurkan pada 2017 dengan dengan gudang yang memiliki fasilitas yang baik dan keamanan tinggi.

Hingga saat ini ada 80 brand yang dijual di Top Life mulai dari jam tangan hingga sepatu. Sementara untuk pasar Indonesia, Gloria memperkirakan penetrasi market untuk e-commerce luxury brand baru sekitar tiga persen sehingga peluang untuk mengembangkan pasar tersebut masih terbuka.

"Semua tergantung kesiapan negara itu sendiri dan permintaan konsumennya apakah mereka memang menginginkan itu," kata Gloria.

JD.com yang mengutamakan pengalaman berbelanja konsumen itu menggunakan cara unik untuk mengirimkan barang-barang mewah pesanan pelanggan. "Kami kirim pakai butler. Kami menyebutnya white gloves delivery service karena butler mengenakan sarung tangan putih, pakai jas dan pakai dasi saat mengantar barang. Dia mengendarai mobil listrik yang keren saat mengantarnya," kata Gloria.

Di Indonesia, JD.id, e-commerce yang terafiliasi dengan JD.com juga menjual barang-barang mewah di dalam aplikasinya, JD Luxe. "Di Indonesia juga ada yang suka belanja luxury brand. Tiap tahun ada saja yang beli mobil mewah, tas-tas mewah di JD Luxe," kata Teddy Arifianto Corporate Communications Jd.id.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement