Ahad 11 Nov 2018 13:59 WIB

Kemenkes Cek Produksi Pembalut yang Dibuat Mabuk

Komposisi pembalut seharusnya tidak mengandung bahan yang membuat halusinasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Produk sanitasi wanita atau pembalut dijual di rak supermarket.
Foto: Wikimedia
Produk sanitasi wanita atau pembalut dijual di rak supermarket.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada berbagai cara dilakukan untuk bisa mabuk bahkan tanpa harus mengonsumsi alkohol. Salah satu cara yang belakangan sedang ramai dibahas adalah menggunakan air rebusan pembalut wanita. Bahkan konon ada anak jalanan yang mabuk setelah minum air rebusan pembalut bekas yang dikais dari tempat sampah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengecek proses produksi pembalut wanita yang kabarnya air rebusannya membuat mabuk. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Engko Sosialine Magdalene mengatakan, pembalut untuk kaum hawa tidak mengandung zat yang menimbulkan halusinasi ketika dilihat dari formula pembalutnya.

Apalagi, dia menambahkan, komposisi pembalut sudah diketahui. Karena produsen saat mendaftarkan produknya dan untuk mendapatkan izin edar, formulanya harus diketahui.

"Tetapi kami akan melakukan pemeriksaan dengan turun dan melihat proses produksi sampai bahan bakunya, apakah masih konsisten dengan yang selama ini telah disetujui izin edarnya," ujarnya saat ditemui di fun bike RSKO Jakarta, Jakarta Timur, Ahad (11/11).

Kemenkes telah mengantongi informasi bahwa pembalut tersebut dicampur dengan zat lain oleh pelaku. Jadi, kata dia menambahkan, komposisinya bukan hanya pembalut.

"Itu yang mesti kita lihat. Pelakunya yang mencampur, jadi kita tidak bisa memastikan semata-mata dari pembalutnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement