REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL-- Menteri Unifikasi Korea Selatan (Korsel) Cho Myoung-gyon mengatakan budaya pop Korsel menyebar di Korea Utara (Korut) di tengah lonjakan penggunaan ponsel. Konten terkait BTS beredar di kalangan anak muda Korut.
Pernyataan Cho muncul ketika representatif Yoon Hu-duk dari Partai Demokrat memintanya menguatkan jumlah langganan telepon seluler di Korut. Cho mengonfirmasi ada sekitar enam juta pelanggan dengan masing-masing perangkat berharga 100 hingga 200 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,9 juta.
Perkembangan penggunaan telepon seluler menjadi kejutan di negara yang disensor ketat ini. Hal ini terutama mengingat pendapatan bulanan rata-rata di Korut mencapai sekitar 80 dolar AS (sekitar Rp 1,2 juta).
“Internet tidak terbuka untuk diakses dan dibentuk agak seperti jaringan lokal (di Korut). Meskipun aksesnya terbatas, dipahami (konten budaya terkait BTS ) sedang beredar di kalangan remaja Korut,” ujar Cho, seperti yang disiarkan di Korea Herald, Kamis (8/11).
Seorang wakil dari partai oposisi yang tidak disebutkan namanya menyebutkan jumlah pengguna ponsel di Korut. “Menurut laporan Intelijen Nasional, jumlah ponsel diperkirakan sekitar 5,8 juta. Kecepatan dengan peningkatan jumlah unit adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa diprediksi oleh Pemerintah Korut,” kata seorang wakil dari partai oposisi.
Sementara itu, single “Fake Love” dan “Airplane pt2” versi bahasa Jepang milik BTS naik ke puncak tangga lagu harian Jepang Oricon dengan 327.342 poin. Dua single ini mengalahkan single sebelumnya “Mic Drop”, “DNA”, dan “Crystal Snow” yang memiliki poin 269.861.
BTS akan menggelar konser tur dunia “Love Yourself” di Tokyo Dome pada 13-14 November 2018. Selanjutnya, mereka juga akan tampil di Naagoya Dome, Kyosera Dome di Osaka, dan Fukuoka Yahuoku! Dome.