Senin 05 Nov 2018 10:11 WIB

Risiko Osteoporosis Lebih Besar pada Perempuan

Kekuatan tulang tidak selamanya awet.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Olahraga rutin mampu mencegah osteoporosis.
Olahraga rutin mampu mencegah osteoporosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekuatan tulang tidak selamanya awet. Setiap manusia pasti mengalami pertambahan usia dan tentunya berpengaruh pada kekuatan tulang yang semakin menyusut.

Menurut Spesialis Bedah dari Brain and Spine Bunda Neuro Center, RSU Bunda Jakarta Ibnu Benhadi, masalah sakit tulang belakang menjadi keluhan banyak orang selain sakit kepala. Osteoporosis atau tulang keropos akan dialami setiap orang seiring bertambahnya usia. Risiko osteoporosis rupanya lebih besar dialami wanita.

"Hormon estrogen sudah mulai susut, empat kali lebih besar. Sebanyak 53 persen risiko osteoporosis pada wanita, dan 23 persen pada pria," ujarnya di Jakarta.

Faktor selain usia, osteoporosis bisa disebabkan riwayat penyakit keluarga, sering konsumsi minuman keras, rokok, pemakaian obat jangka panjang. Faktor ini menyerang kelenjar penghasil hormon, seperti tiroid dan terlalu aktif.

Ada beberapa metode mengatasi osteoporosis tulang belakang. Salah satu pilihannya kyphoplasty dan vesselplasty. Untuk teknik kyphoplasty, ada proses koreksi volume terlebih dulu sebelum menyemprotkan cairan pada bagian keropos.

"Jadi lebih terkontrol. Ini pun masih punya risiko remburs keluar. Jadi ada teknis vesselplasty, dengan balon dikembangkan dindalam biar tidak melebar kemana-mana. Boleh dbilang ini paling aman," ujarnya.

Contoh keuntungan yang bisa didapat, seperti orang yang bungkuk bisa lebih tegak, mengembalikan struktur normal tulang dan operasinya kecil, hanya 0,7 sampai satu sentimeter sayatan. Pasien juga bisa beraktivitas dua jam setelah tindakan. Namun, tentu beristirahat terlebih dulu untuk pemulihan optimal adalah pilihan lebih baik  bagi pasien.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement