Sabtu 03 Nov 2018 11:18 WIB

Lima Produk Ini Merusak Lingkungan tanpa Kita Sadari

Kerusakan lingkungan tak melulu soal sampah plastik, sedotan, limbah rumah tangga.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ratna Puspita
Buah alpukat.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Buah alpukat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kerusakan lingkungan tak melulu berkutat pada sampah plastik, sedotan, atau limbah rumah tangga dan pabrik. Tanpa kita sadari, ternyata obat atau makanan yang kita manfaatkan sehari-hari ikut berkontribusi pada kerusakan alam.

Dikutip dari BBC, berikut lima produk yang bisa merusak lingkungan. 

Baca Juga

Alpukat

Kabar buruk bagi pecinta alpukat. Ternyata, budidaya buah berwarna hijau ini tidak ramah lingkungan. The Water Footprint Network, yang fokus pada kampanye hemat air, menghitung dibutuhkan 272 liter air demi mendapatkan satu buah alpukat siap panen. 

Investigasi pada 2011 oleh otoritas perairan Cile mendapati adanya 65 perkebunan alpukat yang secara ilegal mengalihkan aliran sungai ke lahannya. Perbuatan itu dituding menyebabkan kekeringan sehingga penduduk sekitar kekurangan air bersih untuk konsumsi dan mencuci.

Pil kontrasepsi

photo
Pil KB atau pil kontrasepsi.

Pil kontrasepsi memang berguna menahan laju pertumbuhan penduduk. Akan tetapi sebuah studi di Swedia oleh Lina Nikoleris mengungkap sisi lain pil kontrasepsi. Dalam tesisnya di Lund University, Lina menemukan hormon ethinyl-estradiol (EE2) di pil kontrasepsi. 

EE2 merupakan versi sintetis oestrogen. Namun, kandungan ini rupanya dapat mengubah perilaku dan genetik beberapa jenis ikan. 

Ketika terbuang bersama kotoran manusia, EE2 akan memengaruhi genetik salmon, ikan air tawar, dan kecoa. Studi juga mengungkap EE2 membuat ikan lebih sulit menangkap makanan. 

Sampo

Minyak sawit dimanfaatkan tak hanya sebagai bahan masak namun juga campuran aneka produk kecantikan seperti sampo, lipstik, deterjen, dan pasta gigi. Akan tetapi, pembukaan lahan kelapa sawit telah merusak ribuan hektar hutan hujan tropis sehingga mengancam kehidupan satwa liar seperti orang utan. 

Laporan WWF pada 2018 menyebut pembukaan lahan sawit menimbulkan produksi masif karbon dioksida, memperburuk perubahan iklim, dan merusak habitat orang utan.

Nanas

photo
Buah nanas. (AP)

Di Kosta Rika, salah satu negara penghasil nanas terbesar di dunia, ribuan hektare hutan dimusnahkan demi membuka perkebunan nanas. Federasi Konservasi Kosta Rika menyebut tindakan itu merupakan perusakan alam yang tidak bisa lagi diperbaiki. Kerusakan makin parah karena nanas adalah tanaman monokultur yang membutuhkan semprotan pestisida selama pembudidayaannya.

Pewangi ruangan

Pewangi ruangan kerap kita gunakan untuk membuat udara ruangan lebih segar dan mengusir bau apek. Namun, Anda perlu tahu pada pewangi ruangan terkandung bahan kimia yang disebut limonene. Limonene inilah yang berperan menimbulkan bau citrus atau jeruk pada pewangi. 

Acara BBC bertajuk Trust Me, I'm a Doctor mencoba bereksperimen dengan limonene. Ketika bahan tersebut disemprotkan ke udara terbentuklah formaldehid. Paparan formaldehid berkontribusi menyebabkan asma dan penyakit lainnya termasuk kanker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement