Kamis 01 Nov 2018 17:08 WIB

Senggigi Kembali Pulih, Siap Terima Kunjungan Wisatawan

Okupansi hotel di Senggigi mulai pulih dengan banyaknya kegiatan yang digelar

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).
Foto: Dok: Kogasgabpad
Wisatawan mancanegara mulai kembali datang ke Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, NTB, pada Kamis (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Pariwisata menjadi salah sektor yang terdampak akibat bencana gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada akhir Juli hingga Agustus lalu. Destinasi wisata di Senggigi, Lombok Barat, tak luput dari dampak gempa dengan penurunan tingkat wisatawan.

General Manager Jayakarta Hotel, Cherry Hakim, mengatakan, pemulihan sektor pariwisata Lombok, terutama Senggigi berangsur pulih. Meski belum begitu signifikan.

"(Okupansi hotel) Oktober sudah lebih baik dibandingkan Agustus dan September, tapi masih belum begitu signifikan," ujar Cherry di Senggigi, Lombok Barat, NTB, Kamis (1/11).

Para pelaku industri wisata di Senggigi, dia katakan, terbantu dengan dorongan pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata. Juga pemerintah daerah yang menggelar sejumlah kegiatan di Senggigi.

"Kita bersyukur dibantu kegiatan kementerian (pariwisata) dan pemda, termasuk ajang Mekaki Marathon kemarin itu," lanjutnya.

(baca juga: Pemulihan Pascagempa, Pariwisata Lombok Terus Dipromosikan)

Ia mengatakan, yang terpenting saat ini ialah memberikan pemahaman kepada dunia luar bahwa Lombok pada umumnya, dan Senggigi pada khususnya, sudah aman untuk kembali dikunjungi.

Dia menyebutkan, cukup banyak wisatawan mancanegara yang memindahkan rencana liburannya dari Lombok ke daerah lain dan negara lain. Cherry menegaskan, hotel-hotel di Senggigi pada prinsipnya sudah sangat siap menerima wisatawan.

Dia memprediksi, tingkat kunjungan wisatawan pada akhir tahun nanti tidak akan setinggi pada Desember sebelumnya.

"Desember biasanya ramai, tapi kita belum bisa prediksi begitu signifkan seperti tahun sebelumnya, karena biasanya sebelumnya yang pesan sudah penuh, sekarang masih kisaran 40-50 persen (pesan kamar)," katanya.

Cherry memperkirakan, angka kunjungan wisatawan ke Senggigi kembali normal pada Maret 2019. Dia menilai, pada Januari dan Februari dikenal sebagai periode low season dari kunjungan wisatawan mancanegara dan belum ramainya kegiatan dari pemerintah di hotel.

"Kemungkinan Maret sudah mulai normal," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement