Rabu 31 Oct 2018 19:15 WIB

Kanye West Mengaku akan Menjauh dari Dunia Politik

Kanye mengaku matanya telah terbuka lebar dengan keadaan yang ada

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kanye West
Foto: EPA
Kanye West

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kanye West telah mengumumkan, dia akan menjauhkan diri dari politik. Hal ini dilakukan setelah dia disalahgunakan untuk menyebarkan pesan yang tidak dia yakini.

Dalam serangkaian kicauan di Twitter, suami Kim Kardashian ini mengatakan, sekarang matanya telah terbuka lebar dengan keadaan yang ada. Dengan itu, dia pun memutuskan untuk lebih fokus pada kreativitasnya ketimbang dekat dengan politik.

"Mataku sekarang terbuka lebar dan sekarang sadar aku telah terbiasa menyebarkan pesan yang aku tidak percaya. Aku menjauhkan diriku dari politik dan sepenuhnya fokus pada menjadi kreatif!!!" tulis West, dikutip dari Independent, Rabu (31/10).

Rapper berusia 49 tahun itu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih awal bulan ini. Pertemuan itu untuk membahas banyak topik, termasuk reformasi peradilan pidana, pekerjaan dan kekerasan geng di kota asalnya Chicago. 

photo
Presiden Donald Trump bertemu dengan rapper Kanye West, Jumat (12/10), di Gedung Putih.

West pun dengan terang-terangan mengenakan topi 'Make America Great Again' saat dia berbicara kepada presiden Trump di depan wartawan di Oval Office pada 11 Oktober. Namun, setelah peristiwa itu, dia pun angkat bicara pada 28,7 juta pengikutnya di Twitter. 

Dia menyatakan mendukung penciptaan lapangan kerja dan peluang bagi orang-orang yang paling membutuhkannya. Dia pun mendukung reformasi penjara, hukum senjata yang akan membuat dunia kita lebih aman.

"Saya mendukung mereka yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani dan melindungi kami dan saya mendukung menahan orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan mereka yang bertanggung jawab. Saya percaya pada cinta dan kasih sayang bagi orang-orang yang mencari suaka dan orang tua yang berjuang untuk melindungi anak-anak mereka dari kekerasan dan perang," ujar pelantun "I Love It".

West pun merujuk pada komentator konservatif Candace Owens yang mengatakan,  dia telah merancang pakaian untuk kampanye Blexit. kampanye itu mendorong orang kulit hitam Amerika untuk mundur dari partai Demokrat.

"Saya memperkenalkan Candace kepada orang yang membuat logo dan mereka tidak ingin nama mereka di atasnya sehingga dia menggunakan logo saya. Saya tidak pernah menginginkan asosiasi dengan Blexit. Saya tidak ada hubungannya dengan itu," kata West. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement