REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Label es krim Ben & Jerry's meluncurkan varian rasa terbaru. Dilansir dari The Independent, rasa baru es krim ditujukan sebagai bentuk kampanye 'Anti-Trump'.
Perusahaan sengaja membuatnya sebagai bentuk penolakan kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait rasis, gender, imigran, dan perubahan iklim.
Melalui sebuah pernyataan tertulis Ben & Jerry's mengumumkan bahwa perusahaan tidak bisa tinggal diam terhadap kebijakan Trump tersebut. Trump mencoba menyerang dan mengubah keadilan rasial, gender, serta perubahan iklim. Ia juga mengubah hal para pengungsi dan imigran yang telah menjadi masalah sosial selama 40 tahun.

Es krim Ben & Jerry's rasa Pecan Resist.
Es krim dirilis kemarin, Selasa (30/10), di Washington DC dengan nama Pecan Resist. Es krim dengan rasa cokelat tersebut berisi potongan fudge putih dan hitam, pecan, kenari, dan kacang almond.
Es krim tersebut akan dijual dalam edisi terbatas. Tidak hanya dari segi rasa, tiap penjualannya akan menggambarkan rasa keadilan dan memperjuangkan hak atas mereka yang pantas mendapatkannya.
Perusahaan es krim yang sudah berusia 40 tahun ini rencananya juga akan menyumbang sebesar 25 ribu dolar AS ke empat organisasi terpisah. Yakni Colour of Change, Honour the Earth, Women's March, dan Neta.
Ini bukan pertama kali sebuah perusahaan es krim mengikuti kampanye. Beberapa perusahaan es krim lain juga pernah melakukan hal serupa semi menunjukkan jiwa independen mereka terhadap politik.