REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tamara Geraldine mengatakan baiknya Sumpah Pemuda tidak hanya dirayakan tiap tahun. Namun, Tamara mengusulkan dirayakan sebulan sekali agar masyarakat lebih bisa memaknainya.
"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri," kata Tamara meminjam kata-kata Presiden RI Pertama Soekarno.
Menurut Tamara, hal ini memang benar terjadi. Oleh karena itu, Sumpah Pemuda harus diucapkan setiap bulan.
"Akan sangat perlu untuk merefresh Sumpah Pemuda. Nggak harus setahun sekali, deklarasi pemuda kalau bisa sebulan sekali," ujar Tamara kepada Antara usai peluncuran buku "Drums (Not Drugs) Generation" di Jakarta, Ahad (28/10).
Bagi Tamara, masalah yang dihadapi anak muda sekarang ini lebih berat. Mulai dari narkoba, terorisme, sikap hedonisme dan rasa tidak percaya.
"Tekanan anak sekarang itu lebih berat. Makanya Sumpah Pemuda harus direfresh setiap saat. Ada tiga hal penting sebenarnya, hedonisme, kemiskinan dan kurang kepercayaan diri. Kurang percaya diri, orang jadi enggak ada kompetensi. Itu pe-er yang ada di depan mata," terangnya.
Bagi wanita kelahiran 21 Mei 1974, Hari Sumpah Pemuda tidak hanya sebuah peringatan di kalender. Sebab, puluhan tahuan yang lalu para pemuda berjuang mati-matian untuk merumuskan "berbangsa satu, berbahasa satu dan bertanah air satu".
"Harus diingetin sih supaya negara ini pemudanya tahu bahwa ada landasan yang diperjuangkan dan dipertahankan. Waktu tidak direfresh, intoleran akan terjadi," jelas Tamara.