Sabtu 27 Oct 2018 11:45 WIB

Jejak "The Last Samurai" di Kuil Engyoji Jepang

Ada jamuan makan khas biksu di Kuil Engyoji yang dijamin halal dan sehat.

Biksu muda di dalam Kuil Engyoji, Himeji, Jepang.
Foto: Elba Damhuri
Biksu muda di dalam Kuil Engyoji, Himeji, Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Elba Damhuri

Jepang sedang berderap membangun wisata ramah Muslim dan halal. Genderang memajukan wisata halal ini mendorong daerah-daerah di Jepang menarik wisatawan Muslim untuk datang.

Kota Himeji termasuk yang serius menjawab tren global ini. Banyak spot menarik yang harus didatangi saat berkunjung ke Himeji.

Salah satu tempat wisata yang wajib didatangi di Himeji adalah Kuil Engyoji. Ada banyak alasan saya dan turis lain harus mendatangi Kuil ini.

Nilai sejarah Kuil berusia seribu tahun ini begitu mempesona. Para biksu Buddha dulunya tinggal dan belajar di sini.

photo
Kuil Engyoji di Himeji, Jepang.

Mereka mengajarkan dharma (kebaikan) dan menyebarkannya kepada orang-orang di daerah sana. Para biksu yang sudah seleai belajar, kemudian kembali ke daerahnya untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan hidup dan perdamaian.

Alasan lainnya, beberapa adegan film "The Last Samurai" diambil di Kuil Engyoji ini. Tom Cruise --yang berperan sebagai Kapten Algren sahabat Samurai Matsumoto (Ken Watanabe)-- tinggal selama setahun di Jepang untuk menyelesaikan pembuatan film "The Last Samurai".

"Tom Cruise harus menggunakan helikopter dari hotel tempat tinggalnya di Himeji ke Kuil Engyoji untuk menghindari fan dan paparazi," kata Takeo Uchiyama, pemandu sekaligus rekan perjalanan saya selama di Himeji.

Kuil Engyoji terletak di Gunung Shosha yang kini menjadi aset budaya negara. Kuil ini Dibangun oleh Biksu Shoku. Disebut juga Kuil Hieizhan dari barat.

photo
Bagian Kuil Engyoji tempat biksu tinggal.

Untuk mencapai Kuil ini, saya naik bus bersama Uchiyama dan rombongan Indonesia lainnya. Waktu tempuh sekitar setengah jam sampai di Stasiun Kereta Gantung Shosha.

Dari terminal bus Himeji ada bus yang khusus melayani rute Himeji-Engyoji. Para turis bisa membeli paket tiket bus dan kereta gantung sebesar 1.400 yen untuk dewasa dan 700 yen untuk anak-anak.

Sesampai di stasiun kereta gantung, saya menunggu beberapa menit dan kemudian datang kereta gantung berwarna hijau. Satu petugas mempersilakan saya dan rombongan menaiki kereta gantung itu menunju Gunung Shosha yang merupakan tempat Kuil Engyoji.

photo
Kereta gantung menuju Gunung Shosha tempat Kuil Engyoji berdiri.

Cuma butuh empat menit naik kereta gantung di ketinggian 371 meter ini untuk sampai di pos akhir menuju Kuil Engyoji. Rute berikutnya berjalan kaki sekitar 20-30 menit menuju Kuil tersebut.

Sebelum masuk Saya harus membayar tiket Kuil sebesar 500 yen. Harga tiket anak-anak separonya. Untuk murid-murid TK ke bawah gratis.

Kompleks Kuil Engyoji memiliki 13 bangunan dan 9 patung Buddha. Di sepanjang jalan menuju Kuil, ada deretan batu yang menandakan orang-orang yang pernah menyumbang.

Salah satu bangunannya digunakan untuk pelatihan ritual anak-anak sekolah di Jepang selama dua hari. Uchiyama mengaku pernah mengikuti pendidika ritual ini sewaktu masih sekolah.

photo
Susana di dalam Kuil Engyoji.

Ia mengatakan para murid diajarkan harmonisasi manusia dengan alam, mengenal alam lebih dalam, dan lebih bersahabat dengan hewan. "Kita menyatu dengan alam supaya kita respek kepada mereka," kata Uchiyama.

Seorang biksu menyambut kami di gerbang bangunan itu. Ia mengajak saya dan rombongan memasuki bangunan lain di sebelahnya yang biasa digunakan untuk jamuan makan.

Siang itu saya berkesempatan makan di kompleks Kuil Engyoji bersama biksu dan biksuni (pendeta perempuan Buddha) yang begitu ramah dan lembut menghidangkan makanan dan minuman. Makanan di sini dijamin halal karena tak ada unsur daging.

Menu yang diberikan sama seperti makanan yang biasa para biksu dan biksuni makan. Semua unsurnya herbal dan sayuran. Biksu dan biksuni tidak boleh memakan daging.

photo
Tempat membeli suvenir di Kuil Engyoji.

Usai makan siang saya berjalan menuju bangunan terbesar dari Kuil ini di mana Tom Cruise dan Ken Watannabe adu akting. Di lantai dua bangunan yang dulunya dipakai sebaga asrama para biksu itu, Kapten Algren dan Matsumoto saling memainkan peran.

Ada satu pintu tempat Matsumoto duduk sendirian memandang ke luar. Spot itu menjadi daya tarik bagi turis untuk meniru gaya Matsumoto.

Di antara pilar-pilar asrama biksu itu pun ada adegan Matsumoto bersama Kapten Algren sedang berbincang. Tampak Matsumoto mengenakan kimono sementara Kapten Algren masih memakai sepatunya.

photo
Makanan vegetarian dan halal yang disajikan di Kuil Engyoji.

Ada bangunan khusus panggung seni di Kuil Engyoji dan bangunan di depannya yang menjadi tempat duduk para biksu. Saat itu pertunjukan seni lokal begitu kuat.

Dua jam lebih saya berada di Kuil Engyoji. Perjalanan di Kuil bersejarah ini pun berakhir. Saya bersama rombongan kembali ke hotel.

Info Engyoji

* Tiket kereta gantung 1.000 yen (dewasa), 500 yen (anak-anak)

* Tiket masuk Kuil 500 yen

* Tiket bus dari Terminal Himeji ke Kuil 1.400 yen (dewasa), 700 yen (anak-anak)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement