Kamis 25 Oct 2018 17:03 WIB

Kemenpar Adakan Bimtek Indonesia Muslim Travel Index

Diharapkan proses pengumpulan data yang diperlukan IMTI dapat lebih cepat dan akurat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gita Amanda
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama sejumlah tokoh, meresmikan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).
Foto: Dok Kemenpar
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama sejumlah tokoh, meresmikan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pemenangan Global Muslim Travel Index 2019.

Acara yang dilaksanakan pada Rabu (24/10) lalu, bertujuan untuk menindaklanjuti Program IMTI yaitu dengan mensosialisasikan instrumen dan pedoman Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) untuk dipahami dengan baik. Sehingga tindak lanjut menerapkan instrumen IMTI dapat diterapkan lebih cepat dan tepat.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kamis (25/10), Bimtek ini dihadiri oleh sejumlah nama seperti Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan (DBPIK) Rizki Handayani Mustafa, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Halal Kemenpar Riyanto Sofyan, Asdep Pengembangan Industri dan Regulasi Kurleni Ukar, Asdep Pengembangan Wisata Budaya Oneng Setya Harini, Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayu Susilo Prabowo.

Hadir pula sejumlah perwakilan dari dinas seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dinas Pariwisata Riau, serta Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata Jawa Tengah.

Bimtek IMTI dibuka oleh Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Rizki Handayani Mustafa. Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan. Ia akan membahas mengenai Pariwisata Halal serta proses Pembentukan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI).

Kemudian Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI Hayu Susilo Prabowo, membahas mengenai Ekosistem Pariwisata Ramah Muslim. Ada pula Sumaryadi, dari Tim Penyusun IMTI yang akan membahas mengenai gambaran serta pengantar mengenai pedoman serta instrumen IMTI. Tim Penyusun IMTI Wisnu Rahtomo, akan memandu diskusi IMTI serta membahas teknis, dan diskusi mengenai cara mengisi instrumen menggunakan pedoman IMTI.

Dengan kegiatan ini diharapkan proses pengumpulan data yang diperlukan IMTI dapat lebih cepat dan akurat. Serta Top 10 Destinasi Wisata Halal tersebut dapat melakukan self assesment terhadap daya saing destinasi dengan kriteria IMTI.

Selain itu, masih mempunyai waktu untuk meningkatkan daya saingnya pada aspek atau parameter yang dinilai kurang, hingga diluncurkan laporan hasil penilaian IMTI yang pertama 5 Desember 2018. Pada akhirnya secara nasional diharapkan akan membawa Wonderful Indonesia ke Rank I pada GMTI-Master Card Report 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement