Kamis 25 Oct 2018 10:10 WIB

Cara Gunakan Cuka untuk Atasi Sengatan Ubur-Ubur

Encerkan dulu cuka dapur sebelum menggunakannya untuk pertolongan pertama.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Seekor ikan tampak berhadapan dengan ubur-ubur.
Foto: AP
Seekor ikan tampak berhadapan dengan ubur-ubur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sengatan merupakan mekanisme pertahanan diri yang dimiliki oleh ubur-ubur. Sengatan dari ubur-ubur bisa menimbulkan rasa tak nyaman seperti kulit memerah dan gatal hingga efek samping yang lebih serius.

Ahli Toksikologi Dr dr Tri Maharani MSi SpEM mengatakan selama ini ada banyak mitos di tengah masyarakat terkait pertolongan pertama untuk sengatan ubur-ubur. Beberapa di antaranya adalah menyiram area sengatan dengan air panas, alkohol atau urin.

"Atau dikasih beberapa cairan lain termasuk soda, minuman bersoda," lanjut Maharani di Sea World Ancol, akhir pekan lalu.

Penelitian, lanjut Maharani, menunjukkan bahwa asam asetat atau cuka merupakan bahan yang paling efektif untuk mengatasi sengatan ubur-ubur. Sebagai asam lemah, cuka akan membuat nematosit pada tentakel ubur-ubur mengalami kerusakan. Kerusakan ini membuat nematosit tidak dapat menembakkan toksin ke permukaan kulit yang disengat.

 

"Cuka yang disarankan (konsentrasinya) 4-6 persen," papar Maharani.

Maharani mengatakan cuka dapur yang biasanya digunakan untuk memasak memiliki kadar asam asetat sebesar 25 persen. Oleh karena itu, cuka dapur perlu diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai pertolongan pertama untuk sengatan ubur-ubur.

Mengingat cuka dapur memiliki kadar 25 persen, cuka dapur perlu diencerkan hingga volumenya menjadi empat kali lipat dari sebelumnya. Jika ukuran cuka dapur adalah 250 cc, maka cuka dapur ini perlu diencerkan hingga menjadi 100 cc agar kadarnya tepat untuk mengatasi sengatan ubur-ubur.

"Kalau lebih pekat, tentu akan ada rasa pedih, akan melukai. Empat hingga enam persen akan lebih bagus," jelas Maharani.

Maharani mengatakan fenomena kemunculan ubur-ubur di pinggir pantai-pantai Indonesia merupakan suatu siklus tahunan. Oleh karena itu, Maharani mengatakan pantai-pantai yang berisiko 'didatangi' oleh ubur-ubur sebaiknya memiliki persediaan cuka 4-6 persen sebagai antisipasi.

"Pantai-pantai seperti itu harus dilakukan cukanisasi, harus ada tonggak-tonggak. Kalau ada (kejadian sengatan ubur-ubur) itu, langsung dituangin," jelas Maharani.

Sebagai pertolongan pertama, cuka dengan kadar 4-6 persen sebaiknya disiramkan di area sengatan ubur-ubur dan didiamkan selama setidaknya 30 detik. Selanjutnya, lepaskan tentakel ubur-ubur yang masih menempel di kulit dengan menggunakan penjepit atau sarung tangan. Setelah itu, bawa orang yang tersengat ubur-ubur ke instalasi gawat darurat secepatnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement