Ahad 21 Oct 2018 16:37 WIB

Menyatukan Alam dan Manusia dalam Seni Arsitektur

Arsitektur yang baik bergerak dan membina hubungan baik dengan alam

ilustrasi apartemen Mastery Waterloo, Sydney
Foto: dok crown group
ilustrasi apartemen Mastery Waterloo, Sydney

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memadukan keseimbangan antara alam dan manusia diyakini dapat menjadi nilai tambah dalam kehidupan manusia. Dalam seni arsitektur, keseimbangan itu bisa diwujudkan dengan memadukan antara unsur alam seperti bebatuan, kayu atau warna lembut yang terdapat dalam hunian manusia. 

Perpaduan tersebut dapat dijumpai pada karya Kengo Kuma pada proyek hunian di kawasan Waterloo, Sydney. Arsitek legendari asal Jepang itu menerapkan disain eksterior, hutan susun yang didominasi kayu guna merevolusi carkawala Waterloo yang selama ini menjadi salah satu kawasan  seni di kota Sydney, Australia. 

Kengo menerjemahkan keseimbangan alam dan manusia dalam kompleks apartemen hutan kota yang terdiri dari lima gedung. Tema bangunan yang mengispirasi itu diharapkan mampu menghubungkan antara alam dengan penghuninya. "Arsitektur yang baik tidak berusaha memperbaiki alam, melainkan bergerak dengan alam dan membina hubungan baik itu," katanya.  

Hunian apartemen yang dikombinasikan dengan tanaman tersebut juga dilengkapi kolam renang, pusat perbelanjaan dan fasilitas lain bagi penghuni apartemen kelas premium tersebut.

Dalam proyeknya ini Kengo berkolaborasi dengan Koichi Takada, arsitek Jepang lainnya yang merancang lantai 19 dan menara C. Keduanya terlibat dalam proyek pembangunan kompleks apartemen Mastery by Crown Group seluas 1,6 hektar di pinggiran kota Sydney. "Takada juga terlibat dalam salah satu pembangunan apartemen di Ancol," kata Komisaris dan CEO Crown Group, Iwan Sunito, Jumat (19/10).

Pihaknya ingin membangun komunitas baru di kawasan Waterloo yang berfokus pada gaya hidup resort dan memiliki hubungan mendalam dengan alam. 

Apartemen premium di kawasan 48 O'Dea Avenue Waterloo yang ditawarkan mulai harga Rp 5 miliar untuk tipe sudio ini, konstruksinya diharapkan selesai pada 2021 dan penjualan Mastery by Crown bisa dilakukan mulai 17 November mendatang. Sebagian dari calon konsumennya adalah warga Indonesia.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement