Jumat 19 Oct 2018 07:52 WIB

Seberapa Aman Penggunaan Obat Nyamuk Semprot?

Pastikan obat nyamuk semprot menggunakan bahan yang diakui keamanannya oleh WHO.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Nyamuk menghisap darah. Ilustrasi
Foto: Reuters
Nyamuk menghisap darah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan nyamuk di sekitar kita tentu sangat mengganggu. Tak hanya menyebabkan gatal saat digigit namun ada pula jenis nyamuk yang menyebarkan penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan chikungunya.

Salah satu cara menghalau nyamuk adalah dengan menggunakan obat nyamuk aerosol atau biasa disebut obat nyamuk semprot. Selama ini ada pandangan masyarakat yang menyebut penggunaan obat nyamuk semprot tidak aman. Partikel-partikel obat nyamuk yang disemprotkan ke udara bisa menempel ke kasur, bantal, dan perabotan lain di sekitarnya.

Baca Juga

Menurut Lula Kamal, pandangan itu tidak sepenuhnya benar. Dokter yang kerap wara-wiri di televisi ini mengatakan bukan seperti itu cara kerja aerosol.

"Aerosol tidak jatuh dan mengendap di permukaan barang. Dia akan hilang di udara," jelasnya. Namun, tidak semua obat nyamuk semprot punya karakteristik yang demikian.

Sebelum membeli, sebaiknya konsumen memastikan dulu produk obat nyamuk semprot menggunakan  bahan-bahan yang sudah diakui keamanannya oleh WHO. Walau obat nyamuk semprot aman bagi manusia namun bukan berarti boleh disemprotkan sembarangan.

"Jangan menyemprotkan ketika ada manusia. Bagaimanapun ini bukan pewangi ruangan," ujar dokter berjilbab ini. Dia mengingatkan kamar atau ruang yang akan disemprot obat nyamuk harus dikosongkan dari manusia.

Setelah kamar atau ruang kosong, semprotkan obat nyamuk ke seluruh penjuru. Jangan lupakan sudut-sudut tersembunyi seperti tumpukan buku atau bagian belakang lukisan.

Tempat-tempat tersembunyi adalah lokasi yang paling disukai nyamuk. Selang dua sampai tiga jam setelah disemprot, barulah manusia boleh masuk ke ruangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement