REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Operasi plastik alias oplas dari Korea Selatan (Korsel) terkenal di dunia sampai Indonesia. Tak heran wisata medis Negeri Ginseng menarik animo para pemburu wajah cantik dan tampan.
Adalah Misou Plastik Surgery, salah satu klinik ternama dari kawasan Gangnam, Seoul, Korsel yang terkenal dengan oplasnya. Misou Plastik Surgery tergabung bersama rumah sakit di Korsel dalam Asosiasi Pariwasata Medis Gangnam.
Kepala Delegasi Puskesam Gangnam, Jongsik Chun, mengatakan, sejak tiga atau empat tahun lalu banyak orang Indonesia yang berdatangan ke Gangnam untuk melakukan oplas atau sekadar perawatan wajah.
Dikatakannya, pasien dari Indonesia berada di urutan ke-11 dari seluruh dunia yang menyambangi klinik kecantikan di Gangnam.
“Tahun 2017 saja kurang lebih 1.000 orang Indonesia melakukan oplas kecantikan. Selain Indonesia ada dari Malaysia, Singapura dan Thailand,” kata Chun dalam keterangannya, beberapa waktu lalu.
Chun mengungkapkan, perawatan yang paling diminati orang Indonesia rata-rata adalah menyempurnakan bentuk hidung, bentuk mata, anti-aging, sampai tanam benang. Rata-rata usia pasien adalah 40 dan 50 tahunan, tapi kalangan muda juga kerap berdatangan ke Gangnam.
Kata Chun, awalnya orang Indonesia hanya melakukan perawatan wajah bukan oplas. Seiring waktu orang Indonesia, kata dia, mulai tertarik melakukan oplas di Negeri Ginseng.
“Orang Indonesia sudah mempercayai perawatan dari Korsel. Karena harga perawatan yang kami tawarkan juga kompetitif dibandingkan Singapura atau negara lainnya,” ujar Chun.
Misou Plastik Surgery belum lama ini juga melakukan operasi bibir sumbing seorang pengendara ojek online (ojol) asal Indonesia bernama Rido Budiman. Driver ojol dari Jakarta itu menyempurnakan bagian bibir dan hidungnya selepas operasi sumbing di Indonesia.
"Saya merasa puas dengan hasil operasi di Gangnam karena sebelumnya saya sudah tiga kali operasi di Indonesia. Sekarang saya merasa sangat senang," kata Rido.
Rido memang terpilih sebagai salah satu pasien dalam program khusus yang dilakukan pemerintah Korsel. Dia merupakan pasien pertama dari Indonesia dalam program yang bertujuan membantu meringankan masalah para penderita bibir sumbing di berbagai belahan dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika