Senin 15 Oct 2018 07:36 WIB

Menyibak Misteri Antartika Bersama Nobita dan Doraemon

Film terbaru Doraemon memuat pesan positif tentang pertemanan dan tolong-menolong.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu adegan dalam film Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi.
Foto: Istimewa
Salah satu adegan dalam film Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim panas yang sangat menyengat membuat Doraemon, Nobita, Shizuka, Giant, dan Suneo memutuskan pergi bermain ke sebuah bongkahan es besar yang mengambang di perairan Pasifik Selatan. Dengan peralatan canggih Doraemon, Nobita dan kawan-kawan mengubah bongkahan es besar tersebut menjadi sebuah taman bermain.

Di saat sedang asik bermain, Nobita tak sengaja menemukan sebuah gelang emas yang membeku di dalam bongkahan es. Doraemon lalu membantu Nobita untuk mengetahui usia gelang emas tersebut. Nobita dan kawan-kawan terkejut saat mengetahui gelang emas tersebut sudah terkubur di Antartika selama 100 ribu tahun, padahal Antartika baru ditemukan pada 1773.

Nobita, Doraemon, dan kawan-kawan memutuskan menjelajahi antartika dengan menggunakan Pintu ke Mana Saja. Sayangnya, Nobita, Doraemon dan kawan-kawan tidak mengetahui masa depan bumi dan planet lain bergantung pada gelang emas yang mereka temukan.

Petualangan Nobita dan kawan-kawan yang mendebarkan ini bisa disaksikan dalam film terbaru Doraemon, Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi. Film yang disutradarai Atsushi Takahashi ini menawarkan animasi dua dimensi penuh warna yang sangat menarik, khususnya bagi anak-anak.

Jalan cerita yang disajikan juga memuat pesan-pesan positif tentang pertemanan dan tolong-menolong. Musik "Make My Heart" dari Ken Hirai juga membuat suasana dalam film terasa lebih kuat.

photo

Selain memiliki muatan positif, film ini juga menawarkan petualangan Nobita dan kawan-kawan yang penuh tantangan. Meski begitu, tingkah lucu Nobita, Doraemon, Shizuka, Giant, dan Suneo selalu berhasil mencairkan suasana dan menghibur para penonton. Tak sedikit penonton yang tak kuasa menahan tawa melihat aksi lucu Nobita dan kawan-kawan ini.

Pesan positif, cerita yang ringan, petualangan seru dan animasi yang menarik dalam film ini membuat Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi cocok untuk ditonton oleh anak-anak. Meski begitu, film ini juga bisa menjadi tontonan menghibur bagi orang tua atau generasi 90-an yang sangat akrab dengan animasi ini.

Hanya saja, film ini diputar dalam bahasa Jepang dan dilengkapi oleh dua versi terjemahan, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Oleh karena itu, anak-anak yang belum bisa membaca akan memerlukan pendampingan orang tua untuk bisa lebih memahami jalan cerita dalam film.

Salah satu di antara penonton yang memenuhi ruang bioskop untuk menonton Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi adalah Ridwan (lima tahun). Ridwan yang datang bersama kedua orang tuanya merasa senang dengan film terbaru dari Doraemon ini.

"Suka," ujar Ridwan sambil tersenyum lebar saat ditemui Republika.co.id di St Moritz XXI Lippo Mall Puri, Jakarta.

Hal senada juga diungkapkan oleh sang ibu Tetty Purbasari. Tetty mengatakan bahasa mungkin menjadi sedikit kendala bagi Ridwan untuk memahami film. Akan tetapi, kendala itu bisa diatasi dengan mudah karena Tetty bisa memberikan penjelasan mengenai jalan cerita dalam film kepada Ridwan.

Di sisi lain, Tetty juga mengatakan film Doraemon: Petualangan Nobita Di Benua Antartika Kachi Kochi memiliki animasi dan jalan cerita yang menarik dan tidak membosankan. Hal ini membuat Ridwan betah untuk tetap tinggal di dalam bioskop hingga film selesai.

"Biasanya kalau nonton tuh nggak tahan duduk diam, ini sekarang duduk diam bisa," kata Tetty.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement