Ahad 14 Oct 2018 07:49 WIB

Mengenal Upacara Minum Kopi Ethiopia

Seorang perempuan dalam satu rumah harus berpartisipasi dalam upacara minum kopi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Israr Itah
Secangkir kopi (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Secangkir kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ETHIOPIA -- Upacara minum kopi merupakan bagian penting dari budaya Ethiopia. Di beberapa daerah di Ethiopia, seorang perempuan dalam satu rumah harus berpartisipasi dalam upacara minum kopi yang lamanya 3-4 jam dan dilakukan tiga kali sehari.

"Ketika kami menggelar upacara kopi, kami mengundang orang yang lewat ke rumah kami. Kopi juga membuat para tamu merasa baik. Mereka tidak merasa mengantuk dan kesepian, mereka merasa bahagia," ujar Annaz Haile, petani kopi Ethiopia, dilansir dari BBC pada Sabtu (13/10).

Ia bersama putrinya Asayech Gebremariam menerangkan langkah-langkah membuat kopi. Ia meletakkan teko kopi di atas tiga batu api, lalu memanggang kopinya dan membawanya ke para tamu untuk mencium aromanya.

Bagi mereka, menciptakan secangkir kopi yang baik adalah sumber kebanggaan dalam budaya Ethiopia. Ia mengaku, telah mulai menyiapkan kopi ketika berusia tujuh tahun. Saat itu, mereka belum sempurna dalam memanggang kopi.

"Jadi ibu kami memandu tangan kami untuk memanggang kopi, menggiling kopi, mengupas kopi, dan membersihkan kopi," kata Annaz.

Upacara kopi tradisional ini dibagi setidaknya tiga kali sehari. Meskipun ritual memakan waktu dan melelahkan, hal itu biasa bagi Annaz. “Ini bukan tugas, itu adalah budaya kami,” kata dia bangga, 

Mereka menganggap kopi sebagai hidangan roti dalam kebiasaan di negeri lainnya. Nenek moyang mereka mengajarkan untuk tidak menyajikan hidangan lain sebelum kopi. Kopi harus didahulukan. Kemudian, kopi itu dituangkan ke cangkir bambu.

Upacara minum kopi sering berlangsung hingga dua jam. Annaz mengatakan, mereka mendiskusikan banyak hal selama upacara minum kopi. Mereka merencanakan aktivitas pekerjaan dan mengundang tetangga serta para pekerja. Mereka menyoroti pentingnya sosial tradisi dalam masyarakat komunal Ethiopia. 

"Para tamu kami merasa senang karena bau asap kopi, dan karena mereka di sini mengobrol bersama," ucao Annaz.

Asayech tertawa, mengingatkan ibunya bahwa tidak hanya hal-hal baik yang dibicarakan dalam upacara-upacara kopi. Keduanya kemudian menjelaskan, mereka juga bergosip seperti cerita tentang gadis mana yang pacaran dengan laki-laki mana, dan yang tidak diinginkan, kehamilan.

"Ya tentu saja, kami bergosip dan berbicara tentang sejarah tidak baik orang," ucap Haile sambil sedikit tertawa.

Di Ethiopia, setiap orang akan mendapatkan gilirannya menjadi tuan rumah upacara minum kopi. Bagi mereka, kopi adalah untuk semua, stimulan untuk semua. Hal itu adalah cara mereka menunjukkan rasa hormat.

Upacara kopi seperti ini dapat ditemukan di hampir setiap jalan di Ethiopia. Akan tetapi, di wilayah Kafa, rumah Annaz, kopi memiliki arti yang lebih penting. Anggota keluarganya adalah petani kopi, dan Kafa (petunjuk dalam nama) adalah tempat kelahiran dan rumah spiritual kopi Arabika liar.

“Kopi adalah rumah kami. Tanah kami dikenal untuk itu. Kami menanam kopi, kami memilih ceri, kami menjual kopi dan mengambil manfaat darinya,” kata Annaz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement