Rabu 10 Oct 2018 08:28 WIB

Latihan Aerobik Bantu Kurangi Depresi dan Skizofrenia

Aktivitas fisik terbukti berperan mengurangi gejala kesehatan mental.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga berenang.
Foto: AP
Olahraga berenang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengikuti latihan aerobik tingkat sedang seperti jalan cepat, berenang, berlari, atau bersepeda hanya dua sampai tiga kali sepekan, selama setidaknya 150 menit dapat mengurangi gejala depresi dan skizofrenia. Demikian menurut pedoman baru oleh European Psychiatric Association (EPA) .

Latihan aerobik dalam intensitas sedang juga dapat meningkatkan kognisi, kebugaran kardiovaskular, serta kesehatan kardiorespirasi pada individu dengan gangguan spektrum skizofrenia. Menurut para peneliti dari EPA, sebuah rezim latihan terstruktur harus ditambahkan pada pengobatan standar dan psikoterapi.

Baca Juga

"Tinjauan komprehensif kami memberikan bukti yang jelas bahwa aktivitas fisik memiliki peran sentral dalam mengurangi beban gejala kesehatan mental pada orang dengan depresi dan skizofrenia. Pedoman kami memberikan arahan untuk praktik klinis di masa depan," kata pemimpin peneliti, Brendon Stubbs, dari King's College London, dilansir dari laman Indian Express, Rabu (10/10).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal European Psychiatry, menyatakan bahwa selain mengalami kesehatan fisik yang buruk, pemulihan penuh di antara orang-orang dengan penyakit mental sering kali buruk, meskipun mereka yang menerima obat-obatan yang tepat. Mereka juga mengalami ketidakseimbangan kesehatan fisik yang drastis, yang menyebabkan kematian dini, 20 tahun lebih awal dari populasi umum.

"Tanda dan gejala penyakit kardiovaskular dini dapat diidentifikasi di awal perjalanan penyakit gangguan mental, ketika pasien berada di usia tiga puluhan hingga empat puluhan," kata Kai G. Kahl, Profesor di Hannover Medical School di Jerman.

Untuk penelitian ini, tim melakukan meta-review intervensi aktivitas fisik dan dampaknya terhadap hasil kesehatan untuk orang dengan penyakit mental yang berat, termasuk gangguan skizofrenia-spektrum, gangguan depresi mayor (MDD) dan gangguan bipolar. Perawatan tambahan baru untuk penyakit mental yang dapat mendukung pemulihan penuh, dan mengatasi kesehatan fisik yang buruk sangat dibutuhkan, Kahl mencatat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement