Rabu 10 Oct 2018 07:59 WIB

Tak Hanya Beli Rumah, Ongkos Traveling Pun Bisa Dicicil

Cicilan liburan berkaitan erat dengan masyarakat yang makin senang berwisata.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Wanita liburan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wanita liburan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Urusan mencicil kerap diasosiasikan dengan pembelian barang-barang mahal. Suatu hal yang lumrah apabila seseorang mencicil untuk membeli rumah, mobil, atau motor. Namun kini membayar dengan sistem angsuran juga bisa dilakukan saat ingin berjalan-jalan.

Seluruh akomodasi dapat diangsur dengan tenor waktu bervariasi antara satu hingga enam bulan. Munculnya layanan ini berkaitan erat dengan kecenderungan masyarakat yang semakin getol jalan-jalan alias traveling.

Baca Juga

Data yang dirilis Google Indonesia menyebut jumlah pencarian terkait traveling mengalami kenaikan signifikan sejak Januari 2017 hingga Juli 2018. Menurut Industry Manager Google Indonesia Zulfi Rahardian, kenaikan itu mencapai 30 persen.

Berkaca dari data tersebut tak heran berbagai aplikasi traveling memberikan berbagai fitur dan promo yang semakin menguatkan keinginan orang untuk melancong. Salah satunya dilakukan oleh Traveloka. Vice President of Marketing Traveloka, Kurnia Rosyada, mengatakan sejak awal tahun Traveloka menawarkan fitur Pay Later yakni pembayaran akomodasi dengan cara dicicil. Menurut Kurnia hal tersebut dilakukan agar liburan lebih terencana dan tidak menguras kantong seketika.

"Jumlah cicilan bervariasi namun rata-rata tagihan masih di bawah Rp 10 juta," ungkap Kurnia. Dia mengaku tak memegang data berapa persen dari 40 juta pengguna Traveloka yang memanfaatkan fitur ini. Namun ia mengklaim setiap bulan animo pengguna untuk mencicil akomodasi liburan seperti hotel dan transportasi semakin meningkat.

"Kita lihat ada kebutuhan untuk itu maka kita ciptakan fitur Pay Later untuk mewujudkan mimpi traveling," jelasnya. Sejauh ini fitur bayar mengangsur tak hanya digunakan untuk mereka yang akan pergi ke luar negeri tapi juga perjalanan domestik. "Untuk pasar Indonesia mayoritas memakai Pay Later masih untuk kunjungan di dalam negeri," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement