Senin 08 Oct 2018 11:40 WIB

Alasan Wanita Lebih Berumur Panjang Dibandingkan Pria

Peneliti menyebut umur panjang wanita terkait DNA yang disebut telomore

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasangan Lanjut usia. Ilustrasi
Foto: Huffingtonpost
Pasangan Lanjut usia. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pria dan wanita memiliki perbedaan harapan hidup. Akan tetapo, wanita disebut-sebut memiliki keuntungan hidup lebih lama dibanding pria

Contohnya, wanita hidup rata-rata 4,9 tahun lebih lama daripada daripada pria di Amerika Serikat. Hal itu menjadi tanda tanya mengapa wanita lebih lama hidup dibanding pria.

Para peneliti memiliki teori terkemuka yang dapat menjelaskan perbedaan dalam hidup. Ini ada  hubungannya dengan komponen kecil DNA yang disebut telomere.

Dilansir dari Health Line, Senin (8/10), telomere adalah untaian DNA yang melindungi kromosom. Telomere wanita memiliki bentuk lebih panjang daripada pria.

Ketika telomere sudah usang, hasilnya adalah kerusakan DNA. DNA yang lebih pendek memotong masa hidup seseorang. Belum jelas apakah ada faktor biologis yang membantu wanita menjaga telomere menjadi lebih sehat dan lebih lama sepanjang hidup mereka.

Seorang peneliti dan profesor di departemen psikiatri  Universitas California San Fransisco Elissa Epel, PhD membahas pertanyaan dan laporan penelitian secara khusus pada efek estrogen pada kesehatan telomere, serta pengaruh kesehatan reproduksi dan kesehatan mental di North American Menopause Society (NAMS) Annual Meeting, San Diego.

Estrogen atau hormon seks wanita mengantar kolesterol jahat (LDL) ke luar dalam tubuh. Hal itu berarti dapat membantu melindungi tubuh terhadap penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait kolesterol lainnya.

Direktur eksekutif NAMS, Dr Joan V Pinkerton, NCMP mengatakan estrogen juga meningkatkan kolesterol baik (HDL) serta melemaskan, menghaluskan, dan melebarkan pembuluh darah yang dapat menyebabkan peningkatan aliran darah. Pinkerton mengungkapkan beberapa studi eksperimental menunjukkan paparan estrogen meningkatan aktivitas telomerase.

Telomerase adalah enzim yang dapat melindungi dan memanjangkan telomere. Selain itu, estrogen bertindak sebagai antioksidan. “Radikal bebas dapat merusak DNA, termasuk telomere, estrogen bertindak sebagai penghalang, melindungi untaian DNA yang halus dan kerusakan,” ujar Pinkerton.

Namun, estrogen tidak dapat selalu melindungi telomere dari kerusakan. Stres dan  kesulitan psikologis kronis dapat memperpendek telomere.

Sel-sel yang tidak diisi ulang dan tidak berfungsi dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes kanker, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Cara terbaik untuk meningkatkan telomerase dan mungkin memperoleh kembali sebagian dari panjang telomere yang hilang adalah mengejar kesehatan yang lebih baik. Pinkerton mengungkapkan itu berarti anda perlu mengelola stres, berolahraga secara teratur, makan sehat, dan setidaknya tujuh jam.

“Perawatan untuk membangun kembali atau memperpanjang telomere, seperti mengambil telomerase dapat memperpanjang rentang hidup,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement