Selasa 02 Oct 2018 15:24 WIB

Eksotisme Kain Pesisir dalam Balutan Busana Muslim

Kawasan pesisir sudah lama menjadi bahasan tinjauan sejarah budaya dunia.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) akan menggelar Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2018 yang mengusung tema “Heritage Long The Coast of Indonesia‘ di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 3 sampai 7 Oktober 2018.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) akan menggelar Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2018 yang mengusung tema “Heritage Long The Coast of Indonesia‘ di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 3 sampai 7 Oktober 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki kekayaan budaya yang amat kaya. Salah satunya pada kain Nusantara. Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) tahun ini mengambil tema kain Indonesia terutama kain pesisir.

Jeny Tjahyawati selaku Ketua Umum Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) mengatakan IMFW memang selalu menghadirkan nuansa baru setiap tahunnya. Yang menarik, salah satu identitas yang selalu menjadi napas dalam ajang IMFW setiap tahunnya yang senantiasa mengusung pesona etnik Indonesia dalam tema besar yang diusungnya. Tahun ini mereka mengangkat eksotisme warisan budaya pesisir Indonesia sebagai tema utama.

Pemilihan tema tersebut tentu menjadi warna spesial bagi helatan mode bergengsi ini. Apalagi IMFW tidak hanya melibatkan pelaku industri kreatif Iokal tapi juga mancanegara. Tentunya, nuansa etnik yang dihadirkan tidak sekadar menjadi warna identitas Indonesia tapi juga sebuah apresiasi terhadap warisan adiluhur Nusantara yang patut dilestaarikan.

"Kawasan pesisir sejak lama menjadi salah satu bahasan utama dalam tinjauan sejarah budaya dunia. Karakter geografis yang khas membuat wilayah ini menjadi titik mula bagi proses kontak dan interaksi antarbudaya. IMFW 2018 ini pun dirancang secara unik dengan menampilkan perpaduan mode dan gaya terkini dalam napas modest fashion,” tutur Jeny di sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/10).

Jeny menambahkan, warisan budaya pesisir yang diangkat sebagai tema diharapkan dalam membuka jendela para pecinta mode akan kekayaan wastra nusantara yang begitu beragam dan indah.

“Kain pesisir sebenarnya tidak hanya batik dan di Indonesia sendiri keberadaan kain pesisir sangatlah beragam. Dan itulah yang ingin kami tampilkan di panggung IMFW. Keindahan kain pesisir mulai dari batik hingga tenun yang berasal dari Aceh sampai dengan NTB akan dipamerkan kreasinya oleh para desainer yang tampil di IMFW 2018,” imbuhnya.

Dalam helatan yang digelar selama lima hari tersebut sederet acara menarik akan digelar. Sebanyak 200 stan, 100 desainer den 40 model akan turut berpartisipasi meramaikan Indonesia IMFW. Helatan akbar tersebut pun tidak hanya menghadirkan perdagangan busana dan interaksi mode tapi juga puluhan pergelaran busana yang diramaikan desainer dari dalam negeri dan luar negeri.

"IMFW 2018 juga turut diramaikan desainer dari luar negeri. Ada dari Asia. Malaysia, Singapura, Sarawak, Korea, dan Iainnya," tambah Jeny.

IMFW yang digawangi Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) sudah memasuki tahun keempat. IMFW 2018 yang mengusung tema “Heritage Long The Coast of Indonesia" akan dihelat di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta pada 3 sampai 7 Oktober 2018. Ia menuturkan bahwa penyeienggaraan IMFW ini merupakan ajang kreativitas para pelaku mode yang sangat potensial.

"IMFW merupakan platform modest fashion yang menjadi ajang adu kreasi dari para pelaku desainer dalam memamerkan keragaman karya para desainer modest fashion baik di level lokal maupun ke pentas dunia," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement