Selasa 02 Oct 2018 13:55 WIB

Museum Ini Tampilkan Makanan tak Biasa dari Seluruh Dunia

Disgusting Food Museum di Swedia menampilkan hidangan tidak biasa dari seluruh dunia.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Keju berulat.
Foto: stuff.co.nz
Keju berulat.

REPUBLIKA.CO.ID, MALMO -- Makanan yang disebut lezat di suatu negara bisa jadi dianggap tidak enak bahkan dilarang dikonsumsi di negara lain. Contohnya adalah buah durian yang digandrungi di Indonesia tapi aromanya dianggap mengerikan oleh sebagian masyarakat Barat.

 

Sederet makanan serupa bakal dipamerkan di museum makanan di Kota Malmo, Swedia, mulai 31 Oktober 2018 sampai Januari 2019. Tempat yang diberi nama Disgusting Food Museum itu menampilkan hidangan tidak biasa dari seluruh dunia.

Uniknya, Durian yang menjadi favorit masyarakat Asia khususnya Indonesia, menjadi salah satu makanan yang ditampilkan bersama sejumlah makanan lain yang lebih tak lazim. Ada hiu busuk yang dianggap lezat di Islandia, ikan herring fermentasi asal Swedia, hidangan buah zakar banteng, atau tikus Belanda panggang.

photo
Makanan tak biasa di Disgusting Food Museum

Hadirnya museum ini merupakan ide dari Dr Samuel West. Sebelumnya, West juga menggagas "museum kegagalan" yang sangat populer di Helsingborg, Swedia. Bahkan, museum kegagalan kini punya waralaba di Toronto, Los Angeles, dan Shanghai.

 

Museum makanan mendatang diharapkan bisa menjadi sumber informasi baru yang menyenangkan, menarik, dan interaktif. Sekitar setengah dari hidangan yang dipamerkan harus diganti setiap hari supaya kondisinya tetap segar.

photo
Makanan tak biasa di Disgusting Food Museum.

"Kami sudah menguji semuanya sendiri dan hampir tidak tahan karena baunya. Tapi mana yang lebih menyenangkan dilihat, replika dari plastik atau makanan sungguhan di depan Anda?" ujar West.

Pengunjung dewasa perlu membayar 185 krona Swedia (Rp 310 ribuan) untuk mendapatkan tiket masuk. Sementara, pengunjung anak-anak bisa masuk dengan gratis, dikutip dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement