REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjangkau pondok pesantren (ponpes) sebagai salah satu tempat untuk melakukan bimbingan teknis pengembangan produk IKM busana Muslim. Hal ini dilakukan sebagai upaya menumbuhkan IKM fesyen Muslim nasional sekaligus mempersiapkan diri sebagai kiblat fashion Muslim dunia pada 2020.
Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih menyebutkan, kegiatan bimtek telah dilaksanakan di Ponpes Bahrul Ulum Kabupaten Jombang pada Agustus lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Santripreneur. Ponpes dinilai berperan penting dalam upaya menumbuhkan wirausaha baru termasuk sektor IKM, sehingga dapat mewujudkan kemandirian industri nasional.
Program Bimtek dilakukan untuk menciptakan SDM yang kompeten dan profesional sesuai kebutuhan industri dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional. Dalam kegiatan yang dihadiri 20 santri tersebut, Kemenperin membina dalam bidang pembuatan busana Muslim.
"Ini kami lakukan mengingat industri busana Muslim Indonesia sedang merangkak naik seiring semakin luasnya pasar dan meningkatnya jumlah penduduk Muslim di dunia," ujar Gati di Jakarta, Senin (1/10).
Sementara itu, Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka, dan Kerajinan Kemenperin, E. Ratna Utarianingrum menjelaskan, Kemenperin memiliki target 20.000 wirausaha baru pada akhir 2019. Target ini berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Dalam kurun waktu tahun 2013-2015, Ditjen IKM telah membina beberapa pondok pesantren dengan pelatihan yang tematik . Temanya disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unit industri yang ada di Ponpes.
Dalam bimtek tersebut, Ditjen IKM juga memfasilitasi pemberian bantuan mesin dan peralatan produksi yang diserahkan kepada Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Pemberian bantuan ini sebagai upaya menumbuhkan startup atau wirausaha baru IKM di lingkungan Ponpes. "Fasilitas tersebut, antara lain meliputi mesin jahit high speed, mesin jahit portable, mesin obras, mesin jahit bordir manual dan mesin potong kain," ucap Ratna.
Ratna berharap, kegiatan bimtek mampu membantu pengembangan kualitas SDM di lingkungan Ponpes khususnya keterampilan di industri fesyen. Jangka panjangnya, bimtek dapat mamacu penciptaan lapangan kerja, baik itu untuk para santri maupun orang lain.
Nantinya, diharapkan pula, Ponpes dapat berperan sebagai pusat pengembangan ekonomi masyarakat yang mandiri dan profesional. "Sekaligus sebagai sarana penyebaran informasi bisnis dan teknologi serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan para santri sebagai cikal bakal wirausaha baru," kata Ratna.