REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Proses penyampaian saran dan masukan dari pasien terhadap pelayanan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, bakal kian mudah dan praktis. Rumah sakit ini tengah merintis E-LAPOR, sebuah aplikasi yang memungkinkan pasien bisa menyampaikan saran dan masukan kepada manajemen RSI Sultan Agung melalui telepon pintar.
Artinya, proses untuk memberikan saran dan masukan tersebut nantinya akan semakin praktis dan efisien, karena akan bisa mengurangi pergerakan yang sedang dalam perawatan. Jika dahulu harus mendatangi bagian public relations atau humas maka kelak pasien bisa langsung mengirimkan saran atau kritik via aplikasi dimanapun dan kapanpun.
"Untuk bisa memberikan saran dan masukan kepada manajemen rumah sakit, bahkan pasien cukup melakukan dari tempat tidur di ruang perawatan," kata staf RSI Sultan Agung, Ari Wahyudi, Sabtu (29/9).
Sebaliknya, aplikasi ini juga semakin efektif untuk bisa diterima jajaran manajemen. "Sehingga saran dan masukan tersebut bisa langsung ditindaklanjuti oleh direktori terkait," katanya.
Hal ini diamini oleh Direktur Utama (Dirut) RSI Sultan Agung, dr H Masyhudi. Saat ini, ujarnya, inovasi tersebut tengah dirintis oleh Public Relation RSI Sultan Agung dalam Festival Kaizen.
Masyhudi juga mengatakan, Festival Kaizen ini bertujuan mendorong ide kreatif staf berbasis informasi tekhnologi (IT) untuk mendukung peningkatan safety patient di RSI Sultan Agung.
Ada banyak sekali inovasi dari unit-unit yang nantinya akan dibuat menjadi sebuah aplikasi untuk memudahkan pekerjaan sehingga bisa mengurangi segala sesuatu yang tidak memiliki nilai tambah (waste).
Ia juga menyampaikan, sedikitnya ada sembilan jenis waste yang ingin direduksi. Antaravlain meliputi produksi yang berlebihan, inventori, kerusakan, transportasi, pergerakan, dan menunggu.
"Di lain pihak, pemanfaatan IT adalah faktor penting yang paling powerfull untuk mengikis jenis- jenis waste tersebut," tandasnya.
Masyhudi juga menambahkan, semenjak 2015, RSI Sultan Agung telah melaksanakan Festival Kaizen sebanyak empat kali dan memunculkan inovasi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan pasien.
Festival ini adalah even tahunan yang mempertemukan ide atau gagasan setiap unit sebagai bekal untuk menghadapi era disrupsi.
"Program ini berbasis android dan bisa diunduh di Playstore. Dalam waktu yang tidak lama semoga segera terealisasi dan di launching ke publik," jelasnya.