Senin 01 Oct 2018 08:30 WIB

Sutradara Hollywood Rencana Syuting Film di Indonesia

Joffe merasakan sangat senang berada di Indonesia.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Muhammad Hafil
Sineas film dunia, Roland Joffe dan Patrick Frater memeriahkan Balinale Film Festival ke-12 di Bali.
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Sineas film dunia, Roland Joffe dan Patrick Frater memeriahkan Balinale Film Festival ke-12 di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sutradara Hollywood, Roland Joffe sangat terpukau dengan keunikan film-film Indonesia dalam ajang Bali International Film Festival (Balinale) 2018. Dia pun berencana menjajaki lokasi syuting di Nusantara untuk salah satu filmnya berjudul  Mata Hari.

"Joffe senang berada di Indonesia. Menurutnya Indonesia mewujudkan segala sesuatu yang indah tentang Asia Tenggara dengan keunikannya sendiri. Dia pun berencana meneruskan proyeknya, Mata Hari di sini," kata Founder Balinale, Deborah Gabinetti dalam rilis tertulis kepada Republika, Senin (1/10).

Balinale 2018 resmi ditutup 30 September akhir pekan lalu. Deborah mengatakan Joffe akan memperpanjang waktu tinggalnya di Indonesia untuk menjajaki lokasi syuting di sekitar Jawa Timur.

Joffe adalah sutradara yang kerap dinominasikan untuk Academy Award. Ia dikenal dengan film-filmnya yang memenangkan ajang tersebut, yaitu The Mission (1986) dan The Killing Field (1984). Sutradara berdarah Inggris-Prancis ini menjadi tamu istimewa selama Balinale 2018 berlangsung. Dia juga berkesempatan menonton film-film Indonesia dan berbincang dengan sineas film lokal.

"Saat ditanya pendapat tentang film-film kita yang dia tonton, Joffe memberikan feedback konstruktif," kata Deborah.

Joffe melihat Indonesia sedang mencari cara untuk menceritakan sejarahnya dengan cara unik. Ada kemewahan visual dalam film-film Indonesia, bahkan Indonesia tidak ketinggalan kemajuan teknologi.

Balinale 2018 berlangsung selama sepekan di Pulau Dewata. Ada 100 sineas film, mulai dari sutradara, bintang film, dan pakar industri yang menayangkan 107 film dokumenter, film pendek, dan film panjang dari lebih dari 30 negara. Festival tahun ini dimulai dengan BalinaleX Industry Forum yang mempertemukan para profesional industri film dan televisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement