Ahad 30 Sep 2018 09:11 WIB

Produser Crazy Rich Asians akan Filmkan Skandal 1MDB

Ivanhoe Pictures telah mengantongi hak cipta buku tentang skandal 1MDB.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Reiny Dwinanda
Michelle Yeoh yang juga berakting dalam Crazy Rich Asians akan bertindak sebagai produser dalam proyek film 1MDB.
Foto: ap
Michelle Yeoh yang juga berakting dalam Crazy Rich Asians akan bertindak sebagai produser dalam proyek film 1MDB.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) telah ditulis menjadi buku berjudul Billion Dollar Whale. Setelah bukunya terbit, kisah tersebut rencananya akan diangkat ke layar lebar.

Hak cipta untuk mengadopsi buku menjadi film telah dipegang oleh Ivanhoe Pictures.  Rumah produksi tersebut lebih dulu dikenal sebagai pencetak film box office Crazy Rich Asians.

Tom Wright dan Bradley Hope selaku penulis buku mengungkapkan Billion Dollar Whale menceritakan bagaimana pengusaha Malaysia Low Taek Jo atau Jho Low, terlibat dalam skandal 1MDB.

"Kami baru saja mengumumkan bahwa Ivanhoe Pictures yang memproduksi Crazy Rich Asians akan membuat filmnya. Jadi kami sangat antusias," ungkap Tom Wright dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (29/9). Hal itu diungkapkan Tom dalam wawancara podcast Channel News Asia, Asia Business First.

The Hollywood Reporter mewartakan hak cipta telah diambil SK Global yang dibentuk dari merger antara Ivanhoe Pictures dan Sidney Kimmel Entertainment pada 2017. Menariknya lagi, Michelle Yeoh yang juga berakting dalam Crazy Rich Asians akan bertindak sebagai produser dalam proyek film 1MDB ini.

The Star melaporkan Michelle telah menandatangani kontrak dengan SK Global selaku perusahaan induk Ivanhoe Pictures. Penandatanganan tersebut berlangsung pada akhir Agustus setelah Crazy Rich Asians mendulang sukses besar. Billion Dollar Whale akan menjadi proyek pertama Michelle untuk memproduksi sebuah film.

Billion Dollar Whale menceritakan dugaan pencucian uang lewat transaksi-transaksi rumit dan perusahaan cangkang, istilah untuk perusahaan fiktif yang tidak punya usaha atau aset. Dalam kasus ini dana jutaan dolar diperkirakan mengalir ke kantong mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement