Rabu 26 Sep 2018 14:15 WIB

Terhubung dengan Internet Kurangi Kekhawatiran Travelling

Perangkat yang terkoneksi sekarang merupakan hal penting kala bepergian.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Travelling (Ilustrasi)
Foto: News
Travelling (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayangkan ketika kita berada di  luar negeri, tersesat, dan tidak ada satu pun yang dapat dihubungi untuk diminta bantuan. Kondisi ini bisa saja terjadi karena ponsel atau tablet mengalami kerusakan atau kehabisan baterai. Kacaunya koneksi internet saat travelling juga bisa menjadi mimpi buruk untuk dihadapi.

Menurut penelitian Kaspersky Lab, perangkat yang terkoneksi sekarang merupakan hal penting kala bepergian. Orang-orang menggunakannya untuk mengambil foto (63 persen), mencari jalan dari lokasi A ke B (55 persen), atau saat membutuhkan bantuan (51 persen).

Mereka sangat bergantung pada perangkatnya. Bahkan 39 persen dari responden tidak dapat membayangkan bepergian ke mana pun tanpa gawai yang dimiliki. Penelitian Kaspersky Lab menunjukkan orang-orang bergantung kepada koneksi internet saat bepergian.

Artinya, ketika perangkat mengalami kegagalan sistem atau kehilangan koneksi, mereka dengan cepat menjadi orang-orang yang kebingungan dan tanpa arah. Fenomena ini terjadi pada satu dari enam responden yang mengalami masalah saat melakukan perjalanan sebagai akibat hilangnya konektivitas.

Dari riset ditemukan bahwa responden tidak dapat menemukan tempat untuk menginap, kehilangan informasi mengenai perubahan jadwal penerbangan, hingga keracunan akibat tidak dapat mencari informasi secara online mengenai tempat makan.

Bahkan salah satu responden anonim mengungkapkan bahwa ia terjebak di gurun saat telepon pintarnya tidak berfungsi. Situasi menakutkan ini mungkin dapat diatasi jika responden memiliki koneksi. Tanpa bisa menggunakan telepon pintarnya, responden berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Terjebak di gurun memang contoh yang ekstrem, tetapi tidak mendapatkan koneksi sama sekali merupakan kekhawatiran bagi banyak orang. Sebanyak 84 persen responden setuju mereka akan merasa tertekan jika tersesat di lokasi yang tidak diketahui. Sementara itu dua perlima atau 39 persen responden mengkhawatirkan suatu saat kondisi tersebut terjadi pada mereka.

Menurut Dmitry Aleshin, selaku VP untuk Pemasaran Produk, Kaspersky Lab, bergantung dengan koneksi Internet sebenarnya tidak selalu menjadi hal buruk. "Lagipula dengan adanya koneksi internet, saat bepergian kita dapat menemukan jalan menuju lokasi, serta bahkan untuk mencari tempat makan dan tempat menginap. Karena ketergantungan inilah, maka sebaiknya jangan membahayakan diri sendiri karena kehilangan konektivitas saat keluar atau saat berada di tempat asing,” kata Dmitri lewat keterangan resminya, Rabu (26/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement