Selasa 25 Sep 2018 08:29 WIB

Warga Prancis Bangga Memakai Kebaya Indonesia

Warga Prancis juga menggemari masakan Indonesia.

Perempuan mengenakan kebaya khas Indonesia.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perempuan mengenakan kebaya khas Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,  PARIS -- Ribuan masyarakat Prancis memenuhi Pavillon Dauphine, Paris, menghadiri Festival Colourful Indonesia 2018 (FCI 2018) yang diadakan pada akhir pekan lalu. Acara ini sekaligus juga mengelar Miss Kebaya Indonesia France, yaitu ajang pemilihan Miss Kebaya, khusus bagi warga negara Prancis.

Sekretaris Kedua Ekonomi KBRI Paris, Karina Ratnamurti mengatakan tujuan diadakannya pemilihan Miss Kebaya untuk memperkenalkan busana nasional Indonesia pada warga Prancis. Ini sekaligus juga menjadi ajang promosi kebaya guna meningkatkan pemahaman masyarakat Prancis akan uniknya budaya dan kain Indonesia.

Nathalie Beaufour Pavelck, warga negara Prancis asal Paris keluar sebagai pemenang pertama dan berhak menyandang Miss Kebaya Indonesia-France, Christelle Gaillardet sebagai Runner-up pertama, dan Syntha Guillet sebagai pemenang ketiga.

"Saya sangat bangga menggunakan kebaya, dan terkesan akan budaya Indonesia yang sangat kaya. Kebaya ini adalah kebaya Ibu angkat saya, saya merasa sangat bangga mengenakannya. Saat ini saya belum pernah ke Indonesia, namun saya sangat ingin berkunjung ke Indonesia suatu saat nanti," ujar Nathalie Pavelck, warga Prancis pemenang Miss Kebaya Indonesia-France.

FCI 2018 bertema FCI 2018 mengusung Tema Ranah Minang, menampilkan kebudayaan Minang dengan kehadiran Elly Kasim, sebagai tokoh penggiat seni asal Minang, Sumatra Barat, dan kelompok dari Institut Seni Indonesia CISI) Padang Panjang.

Sebanyak sebelas mahasiswa ISI Padang Panjang menampilkan antara lain Tari Randai dan Tari Piring yang mengundang decak kagum penonton. Turut memeriahkan Gamelan Bali Puspa Warna dan Gamelan Jawa Pantcha Indra beranggotakan warga negara Prancis.

Pada FCI 2018 kali ini, ribuan pengunjung diperkenalkan dengan pameran Maison Indonesienne atau Rumah Indonesia. Pameran ini menampilkan interior design rumah tradisional di Indonesia, kain Indonesia, juga pelaminan padang sebagai centerpiece. Pengunjung menikmati pameran seakan-akan sedang berada di rumah tradisional di Indonesia.

Duta Besar RI Hotmangaradja Pandjaitan mengatakan selama dua hari ini, terhitung lebih dari 3000 pengunjung mengunjungi festival ini. "Walaupun cuaca hari ini hujan dan berangin. Diharapkannya kegiatan ini dapat mempererat people-to-people contacts, dan juga persahabatan antara Indonesia dan Prancis," kata dia.

Bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Network France, KBRI Paris mendukung berkembangnya pengusaha restoran dan pengrajin produk Indonesia di Paris. Mereka memperkenalkan rasa Indonesia pada bazar makanan dan produk Indonesia.

Warga Prancis sangat antusias dengan demo dan workshop masakan dan bumbu Indonesia yang dipresentasikan Chef Degan Septoadji. Chef Degan juga memperkenalkan cara membuat rendang sebagai salah satu masakan terenak di dunia. Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) kopi single origin Indonesia dalam sesi coffee tasting gratis untuk pengunjung.

Selain memperkenalkan budaya, FCI 2018 dimanfaatkan untuk melakukan kampanye positif sawit Indonesia. Sawit lestari Indonesia diperkenalkan BPDP Sawit melalui infografis yang berada di lokasi penyelenggaraan, demo masak dengan minyak sawit, dan perkenalan produk turunan sawit yang dipergunakan sehari-hari.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement