REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Boyband Bangtan Sonyeondan (BTS) telah berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada Senin (24/9) waktu setempat. Sidang ke-73 ini, UNICEF meluncurkan inisiatif Generation Unlimited sebagai bagian dari strategi pemuda PBB, Youth 2030.
BTS diundang sebagai duta besar UNICEF. RM sebagai perwakilan BTS menyampaikan pidatonya menggunakan bahasa Inggris penuh. Ia berbicara mengenai kampanye untuk mecintai dan menghargai diri sendiri. RM juga mendorong anak muda untuk berani berbicara.
Ia membuka pidatonya dengan memperkenalkan diri dan menyatakan kehormatannya telah diundang. "Ini menjadi sebuah kehormatan yang luar biasa bagi saya untuk diundang dalam salah satu acara penting untuk generasi muda masa kini," ucap pemimpin BTS itu dikutip dari Soompi, Selasa (25/9).
RM melanjutkan dengan merefleksikan pesan dari kampanye yang dirilis BTS bersama UNICEF bernama “Love Myself”. "Yang membentuk kepercayaan kami bahwa cinta sejati dapat dimulai setelah mencintai diri sendiri terlebih dahulu," ucap RM.
Ia juga menceritakan apa yang dia pelajari dari kisah hidupnya sendiri. Tidak lupa, ia pun menyebut penggemar BTS yang menurut dia berperan penting dalam kampanye dengan aksi dan antusias mereka. Ia kemudian mengatakan, agar semua pemuda dapat mencintai diri sendiri.
Anggota grup K-pop, BTS, menghadiri pertemuan di acara tingkat tinggi PBB terkait urusan pemuda di sesi ke-73 Sidang Umum PBB, di Markas Besar PBB, Senin (24/9) waktu AS.
"Jadi mari kita mengambil satu langkah lagi. Kita telah belajar untuk mampu mencintai diri kita sendiri, maka sekarang saya mendorong kamu semua untuk berani berbicara. Saya ingin bertanya kepada kalian semua. Siapa namamu?" ujar RM.
"Apa hal yang membuatmu gembira dan berdebar? Ceritakan kisahmu. Saya ingin mendengar suaramu dan saya ingin mendengar tentang keyakinanmu. Siapapun dirimu, dari mana asalmu, warna kulitmu, identitas jenis kelaminmu- beranilah berbicara. Carilah namamu, temukan suara untuk berbicara," tutur idola pemilik nama lengkap Kim Namjoon itu.
Peluncuran dipimpin Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden Rwanda Paul Kagame, Utusan Pemuda PBB Jayathma Wickramanayake, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Generation Unlimited adalah kemitraan global baru yang didedikasikan meningkatkan peluang dan investasi untuk anak-anak dan orang muda berusia 10 tahun-24 tahun. Hal ini mencakup pesan "waktu kita, giliran kita, dan masa depan kita yang tak terbatas."
Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore menjelaskan, Generation Unlimited memberi ruang suara-suara anak muda didengar. Sehingga semua pemuda terutama anak perempuan mendapatkan pembelajaran, pelatihan, atau pekerjaan sesuai usia pada 2030 mendatang.
Rencana pertama termasuk program di Argentina yang menghubungkan siswa di daerah pedesaan dengan guru melalui teknologi digital. Selan itu, program di Bangladesh yang menyediakan pelatihan dalam berbagai perdagangan, dan program bayangan pekerjaan untuk bidang STEM di Afrika Selatan.