Ahad 23 Sep 2018 13:09 WIB

WHO: Alkohol Sebabkan 1 dari 20 Kematian Global

Alkohol yang berlebihan berkaitan dengan lebih dari 200 kondisi kesehatan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Minuman beralkohol di minimarket. (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Minuman beralkohol di minimarket. (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai penyakit dan kecelakaan akibat minum minuman beralkohol telah menewaskan tiga juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Laporan terbaru badan kesehatan PBB (WHO) menyebutkan, angka tersebut sama dengan sekitar satu dari 20 kematian.

Beberapa risiko dari konsumsi minuman beralkohol tersebut antara lain kecelakaan akibat mabuk saat mengemudi, kekerasan, penyakit, dan penyalahgunaan lain. Dari total kematian yang terdata, sebanyak tiga perempat kasus kematian dialami pria.

Baca Juga

"Konsekuensi dari minum alkohol termasuk masalah kesehatan mental, kanker, dan stroke. Sudah waktunya meningkatkan tindakan untuk mencegah ancaman serius ini terhadap kesehatan masyarakat," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Bukan hanya kanker dan strok, berlebihan minum alkohol juga dikaitkan dengan lebih dari 200 kondisi kesehatan. Penyalahgunaan alkohol pun membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit menular seperti HIV, tuberkulosis, dan radang paru-paru.

Kecanduan alkohol mengimbas 15 persen pria dan 3,5 persen perempuan di Eropa, dan 11,5 persen pria dan 5,1 persen perempuan di Amerika. Secara global, diperkirakan 237 juta pria dan 46 juta perempuan menghadapi kondisi itu.

Saat ini, terdapat 2,3 miliar orang di seluruh dunia yang digolongkan sebagai peminum. Menurut laporan WHO, mereka yang masuk dalam kategori itu setidaknya telah meminum sebanyak 33 gram alkohol murni per hari dalam setahun terakhir.

Jumlah itu kira-kira setara dengan dua gelas anggur, sebotol besar bir, atau dua gelas kecil atau shot alkohol. Eropa memiliki konsumsi per kapita tertinggi, yaitu sekitar 10 liter alkohol murni per tahun meski jumlahnya tercatat menurun 10 persen sejak 2010.

WHO memperingatkan bahwa konsumsi alkohol meningkat di Asia, terutama Cina dan India yang mencatat kenaikan signifikan. Organisasi itu mendesak seluruh negara segera melakukan tindakan penanganan konkret, dikutip dari laman Malay Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement