REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Taman Nasional Komodo mencatat turis Australia mendominasi kunjungan wisatawan asing ke Kawasan Wisata Taman Nasional Komodo dengan jumlah 8.100 orang. "Ranking tertinggi pengunjung asing selama Januari-Agustus 2018 dari Australia sebanyak 8.100 orang," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Sugiarto, Jumat (21/9).
Ia menyebut setelah Australia, jumlah pengunjung asing disusul dari Inggris sebanyak 7.303 orang, Spanyol 6.894 orang, Jerman 6.422 orang, dan Amerika Serikat (AS) 6.065 orang. Kunjungan wisatawan dari Australia ke destinasi wisata yang terkenal sebagai habitat satwa purba komodo (Varanus komodoensis) itu meningkat cukup drastis dari sebelumnya pada Januari-April sebanyak 2.831 orang.
Arus wisatawan dari negeri kanguru itu telah menggeser kunjungan wisatawan dari AS sebelumnya mendominasi selama Januari-April sebanyak 3.078 orang. Dwi mengatakan khusus pada peak season (waktu kunjungan yang ramai dan padat) pada Juli-Agustus, kunjungan wisatawan asing didominasi dari Spanyol sebanyak 3.790 orang dan menyusul Prancis 2.900 orang.
Ia mengatakan peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Taman Nasional Komodo, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, didorong sejumlah aspek di antaranya seperti gencarnya promosi, serta dukungan layanan penerbangan langsung yang lancar dari sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Denpasar. Selain itu, adanya pengalihan kunjungan asing wisatawan asing yang sebelumnya berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat akibat bencana alam gempa bumi yang melanda wilayah itu beberapa waktu lalu.
Pulau Komodo
Ia menambahkan kunjungan wisatawan ke salah satu destinasi wisata unggulan nasional itu masih tetap didominasi wisatawan asing dengan jumlah dari Januari-Agustus mencapai 82.542 orang. Sedangkan wisatawan domestik 44.057 orang.
Total jumlah kunjungan ini bahkan sudah melampaui kunjungan wisatawan pada 2017 sebanyak 125.069 orang. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggata Timur, Marius Ardu Jelamu mengemukakan pangsa pasar wisatawan asing terbesar bagi provinsi setempat merupakan wisatawan dari Australia, selain juga Timor Leste.
"Ini karena kita berbatasan wilayah secara langsung baik dengan Australia untuk wilayah laut dan di darat dengan Timor Leste sehingga mudah dijangkau dengan cepat para wisatawan," katanya.
Ia mengatakan wisatawan dari Australia bisa masuk ke NTT menggunakan penerbangan melalui Denpasar atau Jakarta menuju Labuan Bajo. Selain itu langsung melalui jalur laut menggunakan kapal-kapal pesiar dan yacht. Ia menambahkan mengingat pangsa pasar utama kunjungan wisata asing itu maka upaya kerja sama dan promosi pariwisata terus digenjot pemerintah provinsi dengan menyasar negara-negara tetangga itu.