REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Ajang Sail Moyo Tambora 2018 resmi berakhir pada Rabu (19/9). Jika pembukaan Sail Moyo Tambora dilakukan di Pelabuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, pada Ahad (9/9), penutupan diselenggarakan di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat.

Penutupan Sail Moyo Tambora dilakukan dengan prosesi pemukulan Gendang Beleq oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Buyung Lalana, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi, dan perwakilan peserta Sail Moyo Tambora. Sedikitnya 140 kapal yacht dari 38 negara ikut serta dalam Sail Moyo Tambora.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal menyampaikan terima kasih atas dukungan sejumlah pihak, baik dari pemerintah pusat dan daerah yang membuat ajang ini bisa terlaksana.

Pemilihan Pelabuhan Gili Mas sebagai lokasi penutupan Sail Moyo Tambora bukan tanpa sebab. Pelabuhan Gili Mas yang dimiliki Pelindo III sendiri sedang dalam tahap pembangunan

"Pelabuhan ini adalah pelabuhan yang sangat dinantikan masyarakat pariwisata NTB sejak lama," ujar Faozal saat penutupan Sail Moyo Tambora di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, NTB, Rabu (19/9).

Pelabuhan Gili Mas yang berada tak jauh dari Pelabuhan Lembar akan menjadi pelabuhan yang bisa disinggahi kapal cruise. Dia mengharapkan kehadiran Pelabuhan Gili Mas mampu menarik minat para pelancong dari berbagai belahan dunia yang berlayar menggunakan kapal cruise.

"Selama ini paket tur yang datang pakai cruise maka lego jangkar di balik bukit karena (kapal) enggak bisa masuk pelabuhan Lembar dan penumpang menggunakan sekoci, jadi ada ketidaknyamanan," kata dia.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya, lanjut Faozal, proses pembangunan Pelabuhan Gili Mas ditargetkan rampung pada Mei 2019. "InsyaAllah Mei diresmikan pengunaan tahap pertama Gili Mas," ungkapnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika