Kamis 13 Sep 2018 22:50 WIB

Ibu Hamil Harus Hindari Tidur Telentang, Ini Alasannya

Tidur terlentang menyebabkan oksigen yang dihirup berkurang

Rep: MGROL 111/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Ibu Hamil
Foto: pixabay
Ilustrasi Ibu Hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli menyatakan kebiasaan tidur telentang harus dihindari di beberapa minggu terakhir kehamilan anda. Mengurangi tidur terlentang atu berbaring secara horizontal dengan wajah dan tubuh menghadap ke atas selama kehamilan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janin.

Penelitian baru-baru mengamati kondisi ibu dan janin selama tidur dengan telentang. Hasilnya tidur terlentarng menyebabkan keseimbangan ibu mendapat oksigen menjadi minimum dan denyut jantung bayi jadi lebih kecil. 

"Menggunakan terapi posisional untuk menjaga ibu hamil dari punggungnya dapat mengurangi tidur telentang di akhir kehamilan dan mungkin juga memberikan manfaat kesehatan ibu dan janin, dengan dampak minimal pada persepsi ibu tentang kualitas tidur dan waktu tidur," kata Jane peneliti utama Jane Warland dari University of South Australia

Dilansir dari Times of India, kebanyakan wanita hamil menghabiskan sekitar 25 persen waktu tidur mereka dalam posisi telentang. Ini mungkin menjadi faktor risiko untuk kematian dini janin dan berat lahir rendah karena janin mungkin kekurangan oksigen ketika ibu tidur dengan posisi telentang.

"Mengenakan perangkat yang meminimalkan tidur kembali, dan yang nyaman dan tidak mempengaruhi panjang atau kualitas tidur ibu, mungkin merupakan cara sederhana untuk mengurangi kejadian lahir mati, terutama jika ibu mengalami peningkatan risiko karena faktor lain," kata Warland.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement