Kamis 13 Sep 2018 15:17 WIB

Koleksi Zoya Semarakan 23 Paskal Fashion District

Koleksi terbaru Zoya yang dipertunjukkan bertemakan Reflection.

Koleksi Zoya semarakan 23 Paskal Fashion District yang berlangsung di Main Atrium 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Sabtu (8/9).
Foto: Istimewa
Koleksi Zoya semarakan 23 Paskal Fashion District yang berlangsung di Main Atrium 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Sabtu (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ajang fashion show 23 Paskal Fashion District menjadi lebih semarak dengan tampilnya koleksi terbaru Zoya di Mal Main Atrium 23 Paskal, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, belum lama ini. Produk terbaru Zoya yang ditampilkan dalam ajang tersebut bertemakan Reflection.

Head MD Fasion Shafco Ivan Kurniawan mengatakan, Reflection berarti pantulan, seperti pada cermin. Kata dia, Zoya ingin koleksi terbarunya menjadi cerminan bagi pemakainya. Busana terbaru Zoya itu, papar dia, akan mewakili karakter dan pribadi yang mengenakannya. 

Menurut dia, pemilihan tema tersebut terinspirasi dari hadits HR Al-Bukhâri, yang menyebutkan ‘seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin’. Ivan menjelaskan, sebagai pionir fesyen muslim yang berpusat di Bandung, melalui event ini, Zoya ingin lebih terkoneksi dengan customer di Bandung.

photo
Koleksi terbaru Zoya bertemakan Reflection

Dia memaparkan, melalui ajang ini Zoya ingin memperkenalkan koleksi terbaru dengan tampilan lebih segar, namun tetap mempertahankan karakternya. Cantik, simpel, dan nyaman, tutur Ivan, menjadi karakter Zoya dalam mendekatkan segmen pasar berjiwa muda.

Dengan tema Reflection, Zoya mengaplikasikan tren fesyen 2019-2020 dalam pilihan busana bersiluet A. ‘’Palet warna yang menunjukkan kelembutan wanita, dan sentuhan kebaruan berupa aksen pleats dan reflector,’’ ujar Ivan dalam siaran pers yang diterima Republika.

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, 23 Fashion District memiliki tujuan besar untuk memajukan industri mode di Tanah Air. Dengan event tersebut, papar dia, produk buatan dalam negeri menjadi kuat dan dapat bersaing dengan produk dunia.

‘’Pasar Indonesia tidak mudah ditembus oleh produk asing. Bandung sebagai salah satu kota besar yang punya pengaruh sangat besar,’’ ujar Ali. Harapannya, papar dia, bukan hanya menjadi pengikut tren di Jakarta atau kota lainnya, melainkan dapat memberikan tawaran gaya baru yang berbeda dan memiliki keunikan tersendiri. Dengan begitu, tegas dia, Kota Bandung dapat menjadi barometer mode yang diperhitungkan di Indonesia, bahkan di tingkat global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement