Rabu 12 Sep 2018 17:32 WIB

Pengembangan Wisata Halal di Indonesia Meningkat

Wisata halal di Indonesia menjadi contoh bagi banyak negara.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda
Sejumlah perahu nelayan bersandar seusai melaut di tepi pantai Pelabuhan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (25/7). Potensi segmen wisata halal dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup halal saat ini.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sejumlah perahu nelayan bersandar seusai melaut di tepi pantai Pelabuhan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (25/7). Potensi segmen wisata halal dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup halal saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Alia Convex, Joko Asmoro, mengatakan pengembangan wisata halal di Indonesia meningkat. Hal tersebut dilihat dari aspek pengembangan dalam menyiapkan makanan halal dan hotel yang berbasis syariah.

"Alhamdulillah, Indonesia destinasinya sudah berwisata halal. Pengembangan wisata dalam arti sudah menyiapkan makanan halal, kemudian hotelnya berbasis syariah," ujarnya kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (12/9)

Joko mengatakan, wisata halal di Indonesia menjadi contoh bagi banyak negara. Ia juga menyebut Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia. Penilaian yang ia maksud berdasarkan Mastercard-Crescent Rating Global Travel Market Index (GMTI), 2018. Indonesia berhasil menempati posisi kedua sebagai destinasi wisata halal terbaik, dan dengan pasar wisata muslim terbesar di dunia dari 130 destinasi.

Ia menambahkan, saat ini Lombok, Nusa Tenggara Barat telah menjadi destinasi wisata halal. Bahkan Lombok juga meraih predikat sebagai destinasi wisata paling halal sedunia pada tahun 2015 dan 2016 dari World Halal Travel Awards.

Menurut Joko, wisata halal saat ini tak hanya dikembangkan di Indonesia melainkan banyak negara lain. Bahkan, negara dengan mayoritas non-Muslim pun juga mengembangkan wisata halal. Diantara negara itu, ia menyebut Hongkong, Cina, dan Korea Selatan.

"Sekarang hampir banyak negara yang non-Muslim pun sudah menyiapkan kondisi dalam treatment halal," katanya.

Saat ini menurut Joko, wisatawan yang mengunjungi Indonesia dengan destinasi wisata halal terus meningkat. Terutama wisatawan asal negara-negara di Timur Tengah. Bahkan, ia menyebut, Cina masih menjadi negara nomor satu dengan wisatawan terbanyak yang mengunjungi Indonesia.

"Mereka juga walaupun non-Muslim kan lebih senang kondisi makanan halal," imbuh Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement