Selasa 11 Sep 2018 16:13 WIB

Penyakit Kronis Picu Keinginan Bunuh Diri

Satu dari 10 kasus bunuh diri di AS terjadi pada orang dengan penyakit kronis.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Satu dari 10 kasus bunuh diri di Amerika Serikat (AS) terjadi pada orang dengan penyakit kronis. Hal itu diketahui lewat studi yang dilakukan selama rentang 2003 sampai 2014. Temuan tersebut mengindikasikan penyakit kronis bisa jadi faktor pemicu seseorang memutuskan bunuh diri.

"Kami melihat masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan lebih umum dirasakan oleh mereka yang mengidap penyakit kronis," kata ketua tim peneliti Emiko Petrosky. Emiko merupakan seorang epidemiologis medis di The US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta.

Dari hasil studinya, diperkirakan sekitar 25 juta orang dewasa AS punya level kesakitan harian. Sebanyak 10,5 juta di antaranya setiap hari mengalami sakit yang berat. Demikian kesimpulan dari Petrosky dan koleganya di Annals of Internal Medicine.

"Pelayanan kesehatan bagi pasien berpenyakit kronis hendaknya menyadari adanya risiko bunuh diri. Penyakit kronis adalah masalah umum yang serius. Hal yang penting adalah kita harus mengelola pasien penyakit kronis dengan terintegrasi. Termasuk di dalamnya layanan kesehatan mental," kata Petrosky.

Data studi ini dikumpulkan dari 18 negara bagian di AS oleh National Violent Death Reporting System CDC. Dari 123.181 kasus bunuh diri yang tercatat, sebanyak 10.789 atau sembilan persen dilakukan orang yang mengidap penyakit kronis. Penyakit punggung, kanker, dan arthritis terhitung sebagai penyakit kronis yang memicu keinginan bunuh diri.

Lebih dari separuh orang berpenyakit kronis yang bunuh diri memilih senjata api sebagai cara mengakhiri hidupnya. Sedangkan 16,2 persen memilih menenggak opioid sampai overdosis.

Paul Nestadt dari Department of Psychiatry and Behavioral Health di Johns Hopkins School of Baltimore menuturkan opioid adalah depresan. "Opioid meningkatkan risiko depresi. Depresi adalah salah satu faktor terbesar yang melengkapi motif seseorang untuk bunuh diri," ujar Paul.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement