Sabtu 08 Sep 2018 06:26 WIB

Muslim Jetset Dorong Pasar Ski Halal

Ada peningkatan permintaan untuk resor ski halal di Turki, Bosnia, dan Swiss

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Global Muslim kelompok sosial internasional kaya (jetsetters) berencana mengembangkan pariwisata halal mewah, seperti ski dan jelajah air.

“Rata-rata wisatawan Muslim menjadi lebih cerdas dan suka bertualang. Kami telah melihat meningkatnya permintaan untuk resor ski halal di Turki, Bosnia, dan Swiss,” Kepala Petugas Pemasaran situs perjalanan daring Halal Booking, Ufuk Secgin dilansir di Arabian Bussiness, Jumat (7/9).

Ia memastikan akan menyediakan pelayanan halal dengan cepat dalam beberapa tahun mendatang. Ia mengatakan banyak pelanggan Halal Booking yang meminta perusahaan tersebut menyediakan layanan halal.

Saat ini, Secgin mengatakan Halal Booking bekerja sama dengan kapal pesiar di Turki yang mengelilingi pulau-pulau. Di atas kapal tidak tersedia alkohol, semua makanan tersaji halal, kolam renang terpisah, dan hiburan sangat berorientasi keluarga.

“Trennya masih dalam tahap pertumbuhan saat ini, tetapi pasti akan tumbuh,” ujar dia.

Secgin mengatakan Halal Booking mendata ada peningkatan permintaan di ibukota Eropa, seperti London, Paris, dan Roma. Halal Booking adalah situs pemesanan daring pertama di Inggris yang didedikasikan untuk perjalanan halal sejak 2009.

Saat ini, halal menawarkan lebih dari 700 hotel di 42 negara. Karena itu, perusahaan itu mengklaim mampu melipatgandakan pertumbuhan setiap tahun. Ia menjabarkan perusahaan memperoleh pendapatan sebesar 14 juta dolar AS pada 2017. Kemudian, Halal Booking menargetkan keuntungan sebesar 30 dolar AS pada 2018 dengan mencatat pemesanan total sekitar 80 ribu.

Secgin menjabarkan, pengguna situs berasal lebih dari 60 negara, dengan 24 persen pelanggan berasal dari Jerman, 15 persen dari Inggris, dan 12 persen dari Turki. Sejauh ini, Secgin mengatakan Turki merupakan tujuan masuk paling populer, mewakili lebih dari 80 persen pemesanan pada 2017.

“Turki memiliki pantai ramah halal terbaik dan juga jumlah pantai ramah halal terbanyak,” ujar dia.

Kemudian, destinasi populer selanjutnya adalah Maroko, Spanyol, dan Malaysia. Statistik Halal Booking secara luas mencerminkan data terbaru dari Global Muslim Travel Index (GMTI) oleh perusahaan riset Crescent Ratings.

Laporan GMTI menunjukkan Arab Saudi, Turki, Malaysia, UEA, Bahrain, dan Maroko menjadi tujuan masuk Muslim tertinggi pada 2018. Pasar perjalanan Muslim terus berkembang pesat dan berevolusi di tengah perubahan lingkungan.

Menurut GMTI, pasar perjalanan halal akan berkisar senilai 220 miliar dolar AS pada 2020. Diperkirakan, angka itu tumbuh 80 miliar dolar AS menjadi 300 miliar dolar AS pada 2026.

Pada 2017, diperkirakan ada 131 juta kedatangan pengunjung Muslim secara global. Angka itu naik dari 121 juta yang tercatat pada 2016. Jumlah wisatawan pada 2017 diperkirakan akan tumbuh menjadi 156 juta pengunjung global pada 2020, atau mewakili 10 persen dari total pasar perjalanan global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement