Kamis 06 Sep 2018 01:10 WIB

Wisatawan Malaysia Cari Destinasi Baru di Aceh

Kebanyakan wisatawan Malaysia sudah beberapa kali berkunjung ke Aceh.

Kapal nelayan menuju pendaratan usai melaut di Pantai Wisata Ulee Lheue, Meuraxa, Banda Aceh.
Foto: Antara
Kapal nelayan menuju pendaratan usai melaut di Pantai Wisata Ulee Lheue, Meuraxa, Banda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wisatawan asal Malaysia mulai mencari destinasi pariwisata baru di Aceh untuk menemukan suasana lain ketika berkunjung ke provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

"Kebanyakan sekarang ini wisatawan Malaysia mulai mencari destinasi baru. Selama ini mereka hanya berkunjung ke Banda Aceh dan Sabang, sekarang mereka mulai mengarah wilayah Aceh," kata Kisswoyo, operator pariwisata Travel Aceh di Banda Aceh, Rabu (6/9).

Travel Aceh selama ini melayani wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Aceh dengan kelompok kecil lima hingga tujuh orang. Kunjungan wisatawan Malaysia tersebut berkisar empat hingga enam hari di Aceh.

Kisswoyo mengakui tingkat kunjungan wisatawan mancanegara Aceh terus meningkat dan terbanyak berasal dari Malaysia. Kondisi ini harus terus dipertahankan agar industri pariwisata Aceh bisa berkembang.

Selama ini, kata dia, wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia sudah mengenal Banda Aceh dan Sabang. Saat berkunjung lagi ke Aceh, mereka mencari destinasi baru.

Sekarang ini, lanjut Kisswoyo, destinasi baru wisatawan Malaysia tersebut lebih cenderung ke wilayah tengah Aceh, seperti ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Apalagi ke wilayah itu ada penerbangan reguler.

"Kebanyakan wisatawan Malaysia ini sudah beberapa kali berkunjung ke Aceh. Mereka sudah tahu Banda Aceh, sudah tahu Sabang. Ketika mereka datang lagi, mereka mencari destinasi baru," sebut Kisswoyo.

Oleh karena itu, Kisswoyo mengharapkan pemerintah daerah memanfaat peluang ini untuk mengembangkan sektor pariwisata. Terutama membangun infrastruktur pariwisata agar wisatawan mancanegara betah di Aceh. 

"Ini peluang bagi Aceh. Sekarang ini destinasi pariwisata tidak hanya Banda Aceh dan Sabang, tetapi juga sudah mengarah ke wilayah tengah. Kini, tinggal bagaimana pemerintah daerah memanfaatkan peluang tersebut," kata Kisswoyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement