Rabu 05 Sep 2018 23:26 WIB

Mandalika Difokuskan untuk Promosi Pemulihan Wisata Lombok

Mandalika menjadi lokasi yang tidak terdampak gempa

Sejumlah wisatawan asing berjemur di pinggir pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan asing berjemur di pinggir pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa yang terjadi di Lombok berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan mancanegara. Salah satunya tingkat kunjungan wisatawan Cina, yang merupakan negara penyumbang wisatawan terbesar ke Indonesia.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II yang membidangi pasar Cina, Vinsensius Jemadu, mengatakan, pada dasarnya negara yang menjadi pasar penyumbang wisman ke Indonesia seperti Cina, Jepang dan Korea adalah wisatawan yang sensitif pada masalah bencana, penyakit dan keamanan. Tak ayal ketika Lombok diguncang gempa, tingkat kunjungan wisatawan menurun.

Termasuk wisatawa dari Cina yang tahun ini ditargetkan dapat menyumbang 2,6 juta wisatawan.

"Banyak pesawat charter yang memutuskan untuk cancel ke Lombok. Saya kehilangan sekitar 10 ribu lebih wisatawan dari Cina," ujar Vinsensius Jemadu, Rabu (5/9).

Kementerian Pariwisata sejak terjadinya gempa langsung menurunkan tim crisis center yang bekerja atas tiga acuan. Pertama adalah langkah emergency yang memfokuskan upaya evakuasi pada wisatawan.

Dalam evakuasi itu Kemenpar menitikberatkan pada pelayanan, dimana memberikan akses informasi dan berbagai kebutuhan lainnya yang dibutuhkan wisatawan sesuai kebutuhannya. Apakah kembali ke negaranya atau diarahkan ke destinasi lain.

"Saat ini sudah masuk dalam proses rehabilitasi selama dua hingga tiga bulan ke depan," ujar Vinsensius.

Selanjutnya, di tahapan akhir adalah upaya mempromosikan kembali Lombok sebagai destinasi wisata. Kemenpar, ujar Vinsen, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk mempromosikan Lombok.

"Di tahap awal adalah mempromosikan daerah yang tidak terdampak gempa, seperti Mandalika. Tugas Kemenpar adalah mempromosikan sebanyak-banyaknya," kata Vinsen.

Diharapkan dengan upaya ini dapat mengembalikan kehidupan pariwisata di Lombok yang merupakan bagian terbesar dari kehidupan masyarakat.

"Kita harus jelaskan ke dunia luar, Lombok ada yang terdampak dan tidak terdampak. Sehingga bisa ke destinasi lain, salah satunya adalah Mandalika," ujar Vinsen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement