REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tour de Singkarak 2018 siap kembali digelar pada November mendatang. Ajang yang mengawinkan olahraga dan pariwisata ini akan dilaksanakan delapan etape dengan melibatkan 15 dari 19 kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Barat.
"Delapan etape ini akan menempuh rute sepanjang 1.100 kilometer dimulai dari Kota Bukittinggi dan berakhir di Kota Pariaman," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian di Padang, Rabu (5/9).
Rute tersebut menurutnya sudah disurvei oleh tim konsultan dan penyempurnaannya diharapkan bisa selesai tepat waktu sebelum pelaksanaan 3-11 November 2018. Semula dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar diharapkan 18 di antaranya bisa ikut serta sebagai tuan rumah baik untuk start maupun finish.
Hal itu didasarkan pada tujuan Tour de Singkarak yang tidak hanya adu ketangkasan dari pesepeda berbagai negara di dunia, tetapi juga mempromosikan wisata daerah. Hampir seluruh kabupaten dan kota di Sumbar memiliki potensi wisata yang berpotensi dikembangkan untuk menarik wisatawan datang ke provinsi itu.
Namun empat kabupaten batal ikut serta pada 2018 karena keterbatasan anggaran daerah. Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak awal memang belum bisa diikutsertakan karena keterbatasan infrastruktur.
Sementara itu Padangpariaman pada waktu yang berdekatan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang cukup banyak menelan anggaran. Pasaman Barat menfokuskan anggaran untuk mengeluarkan daerah dari status tertinggal demikian juga dengan Solok Selatan.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan Tour de Singkarak adalah kebanggaan daerah yang tidak boleh terhenti pada pelaksanaan yang telah 10 tahun. "Tahun 2019, 18 kabupaten dan kota harus ikut serta," katanya.
Ia menyebutkan Sumbar sedang berusaha mengembangkan pariwisata daerah sebagai salah satu lokomotif perekonomian daerah. Tour de Singkarak merupakan salah satu promosi strategis yang tidak hanya menjangkau secara nasional tetapi juga internasional.
Karena itu seluruh daerah dan pemangku kepentingan harus menempatkan gelaran ini sebagai salah satu prioritas.
Sementara itu perwakilan Kementerian Pariwisata Florida Pardosi menyebutkan anggran dari pusat untuk TdS 2018 sekitar sekitar Rp 600 juta. Anggaran itu menyusut dari tahun-tahun sebelumnya. Florida menyebut itu bertujuan untuk mendorong TdS agar dikelola secara mandiri.